• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Ibu Menyuruh Zaid bin Tsabit Dekati Rasulullah

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Redbubble

Foto: Redbubble

1.7k
BAGIKAN

 

SEKARANG kita berada di luar Yatsrib bersama para sahabat, menunggu kedatangan Rasulullah. Sudah beberapa hari lalu beliau meninggalkan bumi Makkah. Mestinya hari ini beliau tiba. Ini sudah hari ketiga atau keempat kami meninggalkan rumah pagi-pagi sekali.

Sebagian berdiri di loteng-loteng rumah, sebagian lagi berlindung di bawah bayang-bayang pohon kurma. Mata kami lepas ke ufuk jauh, menatap hingga perih. Tetapi yang tampak hanyalah hamparan gurun pasir yang mendidih. Gamang hati kami, gelisah jiwa kami.

Di antara kami kebanyakan tidak mengenal Rasulullah. Tidak tahu seperti apa postur dan parasnya. Kami hanya bisa membayangkan beliau seperti yang dilukiskan orang-orang yang pernah bertatap muka dengannya.

ArtikelTerkait

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

Begitulah kami setiap hari, keluar pagi an pulang setelah matahari meninggi, memanggang tubuh dan melecut kepala kami.

Di tengah khalayak yang tengah berdiri berkerumun untuk menyambut Rasulullah ini, mata kami melihat seorang bocah berusia sepuluh atau sebelas tahun. Namanya zaid ibn Tsabit. Ia tampak sangat gelisah, mondar-mandir dengan mata tetap nyalang memandang ke ufuk jauh.

Berikut kami turunkan penuturan si bocah ini.

Lama sudah kami menunggu. Matahari terik bukan main pada musim panas ini. Karena letih, kami pun kembali.

Tiba-tiba seorang Yahudi, setelah melihat rombongan di kejauhan mnembus tabir fatamorgana, berteriak dari loteng rumahnya yang tinggi. “Bani Qailah, Bani Qailah, itu kakekmu datang!”

Sontak kami semua keluar, berbondong-bondong dan saling teriak. Aku bersama-sama kawan-kawan sebayaku berlari kencang ke ujung jalan arah Makkah, mendahului orang-orang tua, pria, wanita, yang juga bergegas.

“Rasulullah datang…! Rasulullah datang…!”

Teriakan kami memenuhi seluruh belahan Yatsrib, disambut seluruh jalan, dijawab batang-batang kurma yang menjulang, menggetarkan loteng-loteng rumah. Para tetua berkata, “Belum pernah Yatsrib mengalami peristiwa seperti hari ini. Belum pernah terjadi momentum sedahsyat ini. Semua hati girang tak terperi. Seluruh wajah bersinar cerah. Semesta jiwa berdenyut penuh cinta. Sungguh, sebuah perjumpaan yang menggetarkan dan mengharukan!”

Advertisements

Rombongan Nabi terus bergerak dari kejauhan. Ada sekitar tujuh puluh orang yang ikut dalam rombongan itu. Semua menaiki tunggangannya, membawa bendera, melangkah dalam pelukan angin yang berdesir gemulai. Mereka berhenti di luar Yatsrib, berteduh di bawah pohon-pohon kurma. Di situ, telah menunggu berkerumunan sekitar lima ratus orang laki-laki dan peremuan. Tetapi, tidak tahu yang mana Rasulullah?

Dua orang pria duduk berteduh di bawah sebatang pohon kurma. Juga pri-pria lain yang bukan penduduk Yatsrib. Orang-orang berbisik di belakangku.

“Di antara dua pria itu, manakah Rasulullah?”

“Tidak tahu.”

Kami tak perlu menunggu lama untuk menemukan jawabannya. Seorang dari sua pria itu bangkit, lalu melindungi temannya dari terik matahari dengan selendangnya. Maka tahulah kami, pasti pria yang duduk itulah Rasulullah.

Pria itu berperawakan ideal. Tidak kurus, tidak gemuk. Dadanya bidang. Kulitnya putih bak kembang. Parasnya bulat menawan. Keningnya lebar. Kedua pipinya halus datar. Mulutnya lebar sedang. Alis matanya memanjang. Hitam matanya begitu pekat. Jenggotnya lebat.

Kami bergegas menghampiri, mengelilingi, dan mengucapkan selamat datang.

“Selamat datang, Rasulullah.”

“Salam sejahtera untukmu, Nabi Allah.”

“Kami ucapkan selamat datang, Rasulullah.”

Ada wibawa tak terkira di balik keanggunan beliau. Ada aura kuat memancar dari parasnya yang bercahaya. Seraya tersenyum agung, beliau membalas semua dengan mengucap salam dan menyambut mereka dengan wajah berbinar.

Rupanya ibu juga tak kuasa menahan kegembiraan. Dengan langkah tersipu-sipu ia ikut merengsek ke depan bersama wanita-wanita lainnya. Lalu ia berkata padaku, “Zaid, dekati Nabi, mintalah berkah!”

Makin meluap saja kerumunan orang di sekeliling Nabi. Semua berebut menyambutnya dan mengucapkan selamat datang. Maka, bersama teman-teman sebayaku aku menyelip masuk. Kudorong orang-orang hingga aku berhasil berada lebih dekat dengan Nabi. Kudengar beliau bersabda berulang-ulang, “Saudara-saudara, sebarkanlah salam, sedekahkanlah makanan, jalinlah hubungan kekerabatan, shalatlah di waktu malam saat orang-orang tertidur nyenyak, niscaya kalian masuk ke surga dengan sentosa.”

Tak lama berselang, Tsabit ibn Qais datang bersama sekelompok penunggang kuda. Ia berdiri di depan Nabi, lalu dengan suara lantangnya mengucapkan selamat datang kepada beliau. Kami lihat rona kebahagiaan di raut muka beliau. []

Sumber: Ketika Nabi di Kota/Dr Nizar Abazhah/Penerbit Zaman

Tags: nabizaid bin tsabit
Share969SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Bahaya Berlebihan dalam Makanan

Next Post

Ini Batas Akhir Shalat Isya

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Musailamah Al-Kadzdzab

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

16 April 2025
Damaskus

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

3 April 2025
Raja Abrahah, Tahun Gajah

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

1 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Takbir Idul Adha, Mekkah,Nusantara, Madinah, Abrahah, puasa, 15 Larangan di Bulan Dzulhijjah, adzan

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Oleh Haura Nurbani
11 Mei 2025
0

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0
Penyebab Suhu di Indonesia

Suhu panas ekstrem di Indonesia yang mencapai 37°C disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alami dan global.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.