SEORANG muslimah sudah seharusnya banyak belajar dari kehidupan para shahabiyah. Sebab darinyalah kita akan menemukan pembelajaran hidup yang luar biasa. Bagaimana mengorbankan seluruh hidupnya demi ketaatan kepada Allah.
Kali ini kita akan membahas mengenai salah satu istri nabi yang begitu taat kepada Allah. Teladan bagi para muslimah.
Jika Aisyah binti Abu Bakar dan Hafshah binti Umar sudah terlebih dahulu memasuki rumah tangga nabawi nan suci, maka Zainab binti Khuzaimah baru menginjaki hidup bersama Rasulullah setelah Aisyah dan Hafshah.
Aisyah dan Hafshah memiliki kedudukan yang besar di mata Rasulullah. Untuk itu, keduanya tidak menaruh rasa cemburu atau emosi apapun yang dipicu motif-motif kemarahan ala perempuan pada sang pendatang; Zainab binti Khuzaimah.
Sebaliknya, Zainab binti Khuzaimah, ibu orang-orang miskin itu juga tidak berniat untuk bersaing dengan Aisyah dan Hafshah yang sudah lebih dulu memasuki rumah tangga Nabi.
Zainab binti Khuzaimah hidup di alam kasih sayang dan cinta kasih, hidup dalam kehangatan kebesaran Islam. Ia merasa begitu bahagia kala mengasihi, menyayangi dan berbuat baik kepada orang-orang mskin.
Sehingga seluruh waktunya ia gunakan untuk beribadah kepada Allah, selanjutnya menjaga, memberi makan, dan bersedekah kepada sejumlah orang-orang miskin. Itulah kenapa ia disebut “ibu orang-orang miskin.” Nama ini tentu sudah cukup menyebarkan aroma wangi kasih sayang.
Ya, ibu kita Zainab binti Khuzaimah adalah wanita terbaik di antara wanita-wanita terbaik. Wanita baik di antara mereka yang memiliki jiwa yang bai. Tiada apapun yang keluar dari biliknya selain sedekah dan ketaatan. Sungguh amalan nan mulia dan agung. []
Sumber: Biografi 35 Shahabiyah Nabi/Karya: Syaikh Mahmud Al-Mishri