Table of Contents
SAHABAT mulia Islampos, Sirah Nabawiyah menerangkan tentang perjalanan hidup nabi Muhammad ﷺ beserta tokoh-tokoh keluarga dan sahabat yang berperan penting dalam perjalanan hidupnya. Diketahui, bahwa semasa kecil, Nabi Muhammad memiliki beberapa orang ibu susuan. Siapa saja ibu susuan Nabi Muhammad ﷺ tersebut?
Bangsa Arab pada masa lalu memiliki kebiasaan menyusukan anaknya kepada perempuan lain, terutama bagi orang Arab yang tinggal di kota. Mereka sering menitipkan anak untuk disusui oleh penduduk kampung. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan anak dari pengaruh kehidupan kota, menguatkan fisik, dan menjaga kemurnian serta kefasihan berbahasa.
Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ kecil, beliau pun mendapatkan air susu dari beberapa ibu susuan. Selama ini yang populer dikenal sebagai ibu susuan Nabi Muhammad ﷺ ada dua orang, yaitu Tsuwaibah Al-Aslamiyah dan Halimah As-Sa’diyah. Padahal sebenarnya bukan hanya mereka yang menjadi ibu susuan Nabi.
BACA JUGA: 16 Keajaiban Air Susu Ibu
Ustadz Muhammad Masruhan, pengajar di PP Al-Inayah Wareng Tempuran dan Pengurus LBM NU Kabupaten Magelang, menjelaskan hal itu di laman nu.or.id. Menukil keterangan Syekh Al-Burhan dalam kitab Syarh ‘ala Al-Mawahib Al-Laduniyyah, Az-Zarqani, diketahui bahwa ada 10 wanita yang menjadi ibu susuan Nabi Muhammad ﷺ.
Berikut kesepuluh ibu susuan nabi Muhammad ﷺ tersebut:
1 Ibu susuan nabi Muhammad: Sayidah Aminah binti Wahb
Ibu Nabi Muhammad ﷺ yaitu Sayyidah Aminah binti Wahb. Beliau adalah orang yang pertama menyusuinya. Ada yang mengatakan beliau menyusui Nabi selama sembilan hari. Menurut pendapat lain selama tujuh hari. Ada juga yang mengatakan selama tiga hari.
2 Ibu susuan nabi Muhammad: Tsuwaibah Al-Aslamiyah
Tsuwaibah Al-Aslamiyah menyusui Rasulullah ﷺ selama beberapa hari sebelum kedatangan Halimah. Ia adalah budak dari Abu Lahab yang dimerdekakan ketika memberitahukan kabar gembira atas kelahiran Nabi.
Dikarenakan kegembiraan Abu Lahab atas kelahiran Nabi Muhammad ﷺ, Allah Subhanahu wa Ta’ala meringankan siksanya di neraka, sebagaimana diriwayatkan Imam Al-Bukhari dalam hadits Mursal. (Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliki, Tarikhul Hawadits wal Ahwal an Nabawiyah, [Hai’ah As-Shofwah Al-Malikiyah], halaman 9)
Dalam beberapa keterangan disebutkan bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib bermimpi bertemu Abu Lahab setahun setelah meninggalnya. Lalu Abu Lahab memberikan keterangan bila siksanya diringankan setiap malam Senin dan ia bisa menyesap air dari sela ibu jari dan telunjuknya.
Hal ini sebab ia memerdekakan Tsuwaibah ketika memberikan kabar kelahiran Nabi dan memerintahkannya untuk menyusui Nabi. (Az Zarqani, Syarh ‘ala Al-Mawahib Al-Laduniyyah, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah], juz I halaman 259)
Para ulama berbeda pendapat mengenai keislaman Tsuwaibah. Ibnu Mandah memasukkannya sebagai sahabat. Begitu juga Al-Hafizh Abu Bakar bin Al-Arabi dalam kitab Sirajul Muridin yang menyebutkan bahwa tidak ada perempuan yang menyusui Nabi Shallallahu alaihi wassallam kecuali ia masuk Islam, sebagaimana dinukil Imam Suyuthi dari sebagian ulama. (Syarh Az-Zarqani, juz I halaman 258)
3 Ibu susuan nabi Muhammad: Halimah As-Sa’diyah
Nama beliau adalah Halimah binti Abi Dzu’aib dari kabilah Bani Sa’d. Mulanya Halimah enggan mengambil Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam kecil untuk disusui karena anak yatim. Namun setelah membawa Rasulullah ﷺ, Halimah justru menemukan banyak keberkahan.
Halimah menyusui Nabi Muhammad ﷺ sampai sempurna dua tahun. Namun Rasulullah ﷺ tetap bersama Halimah hingga usia empat tahun. Hal ini karena ketika sudah sempurna masa menyusui, Halimah meminta kepada Sayyidah Aminah agar Nabi tetap bersamanya, karena melihat keberkahan yang diperoleh selama menyusuinya.
Halimah mengatakan, “Seandainya Anda mengizinkan ia tetap bersama kami hingga fisiknya besar dan kuat, karena kami khawatir ia terkena penyakit di Makkah.” (Syarh Az-Zarqani, juz I halaman 279).
Halimah baru mengembalikan Nabi Muhammad ﷺ kepada ibunya setelah peristiwa pembelahan dada oleh Malaikat Jibril ketika Nabi berusia empat tahun.
4 Ibu susuan nabi Muhammad: Perempuan Bani Sa’d
Di samping Halimah, ada perempuan dari Bani Sa’d yang pernah menyusui Nabi Muhammad ﷺ. Ia tersebut adalah perempuan yang juga menyusui Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib.
Ibn Sa’d meriwayatkan dari Ibnu Abi Mulaikah bahwa Hamzah disusui di suatu kaum dari Bani Sa’d. Kemudian ibu susuan Hamzah pernah menyusui Rasulullah ﷺ masih berada pada perawatan Halimah. (Muhammad bin Yusuf As-Shalihi As-Syami, Subulul Huda war Rasyad, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah], juz I halaman 377)
5 Ibu susuan nabi Muhammad: Ummu Aiman
Ummu Aiman bernama asli Barakah binti Tsa’labah Al-Habasyiyah. Awalnya Ia adalah budak dari Sayyid Abdullah yang kemudian diwaris oleh Rasulullah ﷺ hingga di kemudian hari dimerdekakan.
Ummu Aiman adalah istri Zaid bin Haritsah dan ibu dari Usamah bin Zaid. Menurut penuturan Imam Al-Qurthubi, ia pernah menyusui Nabi Muhammad ﷺ. Namun pendapat masyhur mengatakan bahwa ia adalah pengasuh Nabi dan tidak pernah menyusuinya.
6 Ibu susuan nabi Muhammad: Ummu Farwah
Sebagaimana keterangan Imam Al-Mustaghfiri dalam kitab Fadhailul Quran.
Ibu susuan nabi Muhammad: Khaulah binti Mundzir Al-Anshariyah
Sebagaimana keterangan Imam Ibnul Amin. Namun keterangan ini dinilai kurang tepat karena sebenarnya Khaulah menyusui putra Nabi Muhammad ﷺ yang bernama Ibrahim, bukan menyusui Nabi.
7 Ibu susuan nabi Muhammad: 3 orang Perempuan Bani Sulaim
Ibnu Abdil Barr dalam kitab Al-Isti’ab menyebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah ﷺ disusui oleh tiga perempuan dari Bani Sulaim. Ketika bertemu Nabi Muhammad ﷺ, mereka mengeluarkan puting susunya kemudian memasukkan ke mulut Nabi. Seketika air susu mengalir deras.
BACA JUGA: Nabi Muhammad dan Ibunda, Aminah
Itulah 10 perempuan yang diceritakan pernah menyusui Nabi Muhammad ﷺ sewaktu kecil. Namun mengapa yang populer hanya Tsuwaibah dan Halimah?
Menurut Imam Az-Zarqani karena mereka berdua yang memang diamanahi secara resmi untuk menyusui Nabi Muhammad ﷺ. (Syarh Az-Zarqani, juz I, halaman 258–259)
Selain itu, ulama masih berbeda pendapat tentang persusuan Ummu Aiman dan Khaulah. Sementara tiga perawan Bani Sulaim, mereka menyusui secara kebetulan karena bertemu Nabi Muhammad ﷺ.
Sedangkan Sayyidah Aminah menyusui sambil menunggu kedatangan perempuan kampung untuk diamanahi menyusui Nabi Muhammad ﷺ. []
SUMBER: NU.OR.ID