Di zaman dulu, untuk makan saja orang tua kita harus menanam atau mencarinya terlebih dahulu karena jika tidak mereka tak dapat makan. berbeda hal dengan sekarang, kita amat beruntung karena tak perlu susah payah menanam atau mencari bahan makanan. Hanya tinggal memasaknya saja, dan bahannya tinggal membeli. Jika tidak mau masak, ada banyak warung yang menjual masakan.
Namun, hal demikian tidaklah baik. Terlebih jika muslimah sudah memiliki anak. Kita tidak tahu apakah makanan itu sehat atau tidak, bahannya aman untuk dikonsumsi atau tidak dan yang lainnya.
Jadi memasak sendiri adalah pilihan yang tepat untuk ibu. Selain kita dapat menjamin kesehatannya, dengan memasak juga dapat menimbulkan kedekatan antara anak dan ibu. Ibu dapat mengajak anak perempuannya untuk memasak bersama.
Saat ini banyak ibu yang melupakan mengajari anak perempuannya untuk memasak. Padahal ketika anak perempuannya sudah menikah, ia akan tinggal jauh dari ibunya. Dan jika ia tidak dapat memasak, itu akan membuatnya boros karena membeli masakan di luar atau melakukan percobaan-percobaan memasak dan jika hasilnya tidak enak mungkin tidak akan dimakan.
Mengajak anak perempuan untuk memasak, berarti ibu telah mendidiknya untuk hidup hemat. Karena tak jarang banyak ditemukan kasus pasangan muda yang istrinya tidak dapat memasak menjadikan pengeluaran lebih banyak karena harus membeli makanan di luar.
Namun, jika ia melakukan kesalahan saat memasak, jangan dimarahi karena itu akan membuatnya tidak akan mau lagi turun ke dapur untuk memasak. Jika sudah begitu, anak menjadi tidak mandiri nantinya, karena ia akan mengandalkan makanan siap saji yang sekarang mulai menjamur. []