DOKTER kandungan itu berkisah.
Hari ini aku sangat sedih sekali dalam hidupku sebagai seorang dokter. Aku sudah banyak membantu persalinan para ibu yang hendak melahirkan dan aku selalu berdoa agar para ibu selalu dijaga dan dilindungi Allah. Rasa sakit ketika terjadi banyak kontraksi menjelang kelahiran tidak bisa diceritakan, semua itu demi kelahiran anaknya menuju kehidupan yang baru.
Hari ini aku benar-benar menangis, karena kami kehilangan seorang ibu yang aku berdoa semoga tidak terjadi lagi yang seperti itu.
BACA JUGA: Prabowo: Negara Sedang Sakit, Ibu Pertiwi Diperkosa
Ibu itu selama 14 tahun menikah belum diberi karunia anak, padahal ibu itu telah melakukan berbagai upaya termasuk bayi tabung. Namun, Allah Maha Kuasa dengan kehendakNya menjadikan ibu itu tiba-tiba hamil.
Pada hari itu aku dihubungi untuk membantu kelahiran anaknya dan aku-pun bergegas memenuhinya dengan meninggalkan semua pekerjaanku.
Ibu itu sudah merasakan rasa sakit kontraksi semenjak 7 jam sampai diputuskan bahwa harus dilakukan operasi untuk kelahiran anaknya.
Setelah anaknya lahir, ibu itu sangat senang dan tersenyum lebar kemudian meninggal dunia. Sang ibu itu meninggal dunia demi kehidupan anaknya.
Ketika aku beritahukan kejadian ini kepada suaminya, ia langsung pingsan. Saat bahagia itu berubah menjadi prahara. Ibu itu meninggal dunia demi kehidupan anaknya.
Aku nasihatkan kepada para anak dan kepada para suami, hormati dan sayangi ibumu dan istrimu.
Ibumu dan istrimu yang telah mengandung 9 bulan lebih, merasakan kesakitan ketika melahirkan dan merawat anaknya dengan penuh pengorbanan bahkan kadang antara hidup dan mati.
Terima Kasih Cinta.
Diantara jasa-jasa Istriku;
- Mau menikah denganku.
- Menyelamatkanku dari perbuatan terlarang.
- Setia menemani dan membantuku dalam suka dan duka.
- Mengandung, melahirkan dan menyusui anak-anakku.
- Menjadi madrasah bagi anak-anakku.
- Sabar merawat anak-anakku dalam segala keadaan, ketika mereka sehat atau sakit.
- Menjadi pelengkap hidupku, dll.
Terima Kasih Ibu :sob: Jasa-Jasamu Tak Mungkin Mampu Anakmu Membalasnya.
Kau bagai Matahari yang selalu menyinariku dengan kehangatanmu. Kasih sayangmu tak tergantikan. Engkau adalah pintu surga yang selalu terbuka.
Allah berfirman dalam Kitab Suci Al-Qur’an, surat 17 Al-Israa’ ayat 23-24;
BACA JUGA: Ibu, Jangan Takut Baby Blues!
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.”
Di antara nasihat Sahabat Ibnu Umar Radliyallahu Anhuma;
“Demi Allah, bakti apapun yang kamu lakukan terhadap ibumu masih belum bisa menandingi satu rasa sakit diantara sekian banyak rasa sakitnya ketika melahirkanmu!”
Ditulis di bandara Internasional Muscat Oman pada saat transit dari Yordania menuju Jakarta, Sabtu 01 Sya’ban 1440/06 April 2019. []
Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami
Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ? Silahkan bergabung di Channel Telegram kami;
Channel YouTube