TEL AVIV—Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memaksa sebuah media di negaranya, yakni The Jerusalem Post untuk menghapus laporan eksplosif tentang militer Tel Aviv yang memasok senjata dan uang kepada pemberontak Suriah. Sensor paksa telah dikonfirmasi editor pengelola surat kabar tersebut.
“Kami diberitahu oleh penyensor tentara militer untuk menghapus bagian dari cerita itu,” kata David Brinn, editor pengelola The Jerusalem Post kepada Russia Today, Kamis (6/9/2018).
Dalam laporan itu, militer Israel mengakui untuk pertama kalinya bahwa mereka telah menyediakan uang, senjata dan amunisi kepada militan pemberontak Suriah anti-Presiden Bashar al-Assad.
“Konfirmasi IDF: Israel Memberikan Senjata Ringan kepada Pemberontak Suriah,” bunyi judul laporan tersebut.
Laporan sensitif itu hanya muncul sesaat sebelum dihapus. Menurut Brinn, laporan dihapus “karena alasan keamanan”.
Kendati telah dihapus, artikel itu masih bisa dibaca menggunakan Google cache, arsip website yang disimpan Google.
Dalam laporan itu, IDF mengklaim bahwa pasokan senjata ringan dan amunisi reguler kepada militan Suriah yang menguasai wilayah dekat perbatasan Israel adalah bagian dari Operation Good Neighbor. Oleh Tel Aviv, operasi itu digambarkan sebagai misi kemanusiaan yang difokuskan untuk menyediakan makanan, pakaian, dan bahan bakar bagi warga Suriah.
Israel, lanjut laporan itu, telah mempersenjatai setidaknya tujuh kelompok bersenjata yang berbeda di Dataran Tinggi Golan di Suriah. Militer Israel percaya bahwa memberikan senjata kepada militan pemberontak Suriah adalah keputusan yang tepat untuk menyukseskan usaha mereka mengusir pasukan Iran dan Hizbullah dari Dataran Tinggi Golan.
Tahun lalu, The Wall Street Journal juga melaporkan hal yang serupa. Tentara Israel dilaporkan memasok pemberontak Suriah dengan uang tunai untuk membantu membayar gaji dan membeli amunisi dan senjata. Namun, IDF kala itu menolak untuk mengonfirmasi laporan tersebut dan mengklaim menyediakan kemanusiaan bantuan untuk warga Suriah yang tinggal di sekitar Golan.
Satu dari setidaknya tujuh kelompok diyakini telah menerima senjata dari Israel adalah kelompok Fursan al-Joulan atau “Knights of Golan”. Kelompok ini berpartisipasi dalam operasi yang dipimpin Israel untuk mengevakuasi ratusan anggota kelompok White Helmets (Helm Putih) keluar dari Suriah. Kelompok ini juga diyakini telah menerima lebih dari USD5.000 per bulan dari Israel. []
SUMBER: RUSSIAN TODAY