SERANGAN gas kimia di Provinsi Idlib telah merenggut ratusan korban warga Suriah, pihak rumah sakit berjuang sekuat tenaga untuk menangani para korban.
Suriah (6/4) – Rumah sakit yang berada di wilayah Idlib, Suriah tidak mampu menangani seluruh korban akibat serangan gas kimia.
Seorang pejabat mengatakan kepada media Al Jazeera, sebuah serangan yang diduga mengandung gas kimia tersebut telah menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya.
Serangan yang melanda wilayah Khan Sheikhoun terjadi pada Selasa dini hari.
Hamid, seorang pejabat lokal dari pertahanan sipil Suriah mengatakan bahwa serangan di wilayah yang sama kembali terjadi pada Rabu pagi.
Munzir Khalil, kepala direktorat kesehatan Idlib, mengatakan pada hari Rabu bahwa tenaga medis sedang berjuang menangani korban akibat serangan gas, dimana jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat.
“Kami telah mengkonfirmasi 74 nama-nama korban yang tewas,” kata Khalil.
Namun ia mengatakan, bahwa pihak rumah sakit berharap dapat mengkonfirmasi nama korban lainnya, karena seluruhnya ada 107 korban yang saat ini hilang dan diduga telah tewas dalam serangan tersebut.
Khalil juga menyampaikan sedikitnya ada 557 korban terluka akibat serangan kimia dan korban telah dipindahkan ke pusat medis dan rumah sakit lapangan di Idlib yang terletak di barat laut Suriah.
Suriah American Medical Society (SAMS), menyebutkan, di rumah sakit lapangan ada 72 orang, termasuk 11 anak-anak, yang telah tewas dalam serangan itu.
Pihak dari SAMS mengatakan, serangan kimia tersebut menyebabkan orang muntah dan keluar busa dari mulut. Efek lainnya kehilangan kesadaran dan menderita kejang otot.
Kulit mengerut, detak jantung melambat juga merupakan indikasi dari sebuah senyawa agen organo-fosfor kategori gas beracun yang meliputi sarin.
Bahkan serangan gas Toxic ini menjadi penyebab terbunuhnya rakyat Suriah.
Serangan tidak hanya ditergetkan kepada rakyat Suriah saja, akan tetapi serangan juga menargetkan beberapa rumah sakit di Idlib yang merusak hampir seluruh fasilitas medis.
Seperti rumah sakit pusat di Mareet an-Nu’man, rumah sakit yang merawat 30.000 korban perbulan ini, pada Senin lalu telah hancur oleh serangan udara.
Terkait serangan tersebut pihak PBB sendiri mengatakan, bahwa mereka akan menyelidiki serangan bom yang dianggap sebagai kejahatan perang.
Dan para pemimpin dunia mengutuk serangan kimia yang terjadi di Suriah
Jika dikonfirmasi, serangan kimia tersebut menjadi serangan mematikan di Suriah sejak gas sarin telah menewaskan warga sipil di Ghouta, tepat di luar ibukota Damaskus, pada bulan Agustus tahun 2013. [Eka Aprila]