PALESTINA–Organisasi-organisasi Palestina di Yerusalem telah menutup semua masjid di kota itu selama Idul Adha. Upaya ini dilakukan guna melindungi Masjid Al-Aqsa dari serbuan yang direncanakan oleh pemukim ilegal Israel.
Libur perayaan Idul Adha tahun ini bertepatan dengan festival Yahudi Tisha B’Av. Awal pekan ini, kelompok-kelompok ekstremis yang menganjurkan pembangunan kembali Kuil Yahudi kuno menyerukanuntuk menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dan melakukan doa-doa Yahudi di situs tersebut, baik untuk menandai Tisha B’Av dan mengganggu ibadah Idul Adha.
BACA JUGA: Liga Arab dan Prancis Kecam Israel atas Penghancuran 10 Bangunan di Yerusalem
Karena itu, organisasi Muslim Palestina memilih untuk menutup semua masjid di seluruh kota Yerusalem, sehingga hanya memungkinkan sholat Ied berlangsung di Al-Aqsa dalam upaya untuk melindungi situs.
Putusan ini datang setelah rencana ini ditandatangani oleh tokoh-tokoh Islam terkemuka di Yerusalem, termasuk ketua Dewan Tertinggi Islam, Sheikh Ikrima Sabri, Presiden Dewan Awqaf dan Urusan Islam dan Situs Suci, Syekh Abdul Azim Salhab, dan Mufti Yerusalem dan Syekh Palestina Mohammed Hussein.
BACA JUGA: PLO: Pengadilan Israel Ikut Terlibat Pembersihan Etnis di Yerusalem
Pernyataan itu menegaskan bahwa orang-orang Yerusalem akan menentang rencana para pemukim untuk menyerbu tempat suci.
Langkah itu datang sebagai tanggapan terhadap pengumuman oleh Polisi Israel bahwa mereka akan melakukan “inspeksi” situasi di Al-Aqsa pada Ahad (11/9/2019) dini hari untuk memutuskan apakah akan mengizinkan orang Yahudi mengakses kompleks suci itu atau tidak. []
SUMBER: MEMO