IHRAM, pakaian putih khusus untuk jamaah haji adalah salah satu syarat sah haji. Setiap pria dan wanita Muslim harus memakainya sejak mengambil Miqat yang telah ditentukan untuk semua jamaah haji dari berbagai negara. Miqat adalah tempat bagi para jamaah haji untuk memulai niat dan mengawali serangkaian prosesi haji.
Gulf News melaporkan, kendati haji tahun ini berbeda dari biasanya karena Covid-19, Arab Saudi tetap memastikan untuk menyediakan pakaian nano-Ihram khusus yang diolah dengan nanofibers perak.
BACA JUGA: Kenapa Haji Wajib Ihram?
Serat nano perak, yang dikembangkan oleh penemu Saudi Hamad Bin Ali Al Yami dibedakan dengan kain katunnya yang mencegah reproduksi bakteri, dan meningkatkan tindakan pencegahan untuk keselamatan jamaah.
Digunakan untuk tahun kedua berturut-turut, pakaian nano-Ihram sudah ada sejak lebih dari tiga tahun dengan tujuan membatasi penularan infeksi dan virus di kalangan jamaah.
BACA JUGA: Ihram, Bolehkah Lepas Hijab saat Wudhu?
Al Yami mengatakan mereka menggunakan nonfiber perak dalam kain Ihram seperti logam yang digunakan dalam pengobatan di masa lalu sebagai antiseptik untuk luka, dan sebagai pembersih ketika ditempatkan di bejana air.
“Perak digunakan secara global untuk mensterilkan alat-alat bedah, pakaian dokter dan tim medis di rumah sakit, dan dari sinilah muncul ide untuk menggunakan teknologi ini dalam pembuatan pakaian Ihram,” kata Al Yami.
BACA JUGA: Inovatif, Pria Ini Desain Kain Ihram dengan Nano Teknology
“Yang paling mendorong saya adalah bahwa Penjaga Dua Masjid Suci Institut Penelitian Haji dan Umrah, pada tahun 2008, melakukan sebuah eksperimen yang mengandalkan nanoteknologi dalam pembuatan bahan anti-bakteri, anti-jamur dan anti-virus untuk memurnikan karpet di Dua Masjid Suci dan penutup Ka’bah, yang menunjukkan penurunan pertumbuhan mikroba,” kata Al Yami.
Arab Saudi akan menjadi tuan rumah haji dengan pembatasan jamaah. Hanya warga Saudi yang divaksinasi penuh terhadap virus corona yang diizinkan berhaji pada tahun ini dan sebagian lainnya adalah jamaah muslim dari luar negeri yang mendapat ijin khusus untuk berhaji.
Ini memungkinkan 60.000 penduduk Arab Saudi untuk berpartisipasi, lebih tinggi dari pada tahun 2020 tetapi secara drastis lebih rendah dari pada waktu normal. []
SUMBER: ABOUT ISLAM