JAKARTA—Dalam rangkaian Milad ke 5 Indonesia Halal Watch (IHW) mengadakan beberapa kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada kelompok pengrajin batik (dunia usaha), kelompok tenaga terlatih dan terdidik (siswa SMK), dan komunitas ibu-ibu jamaah pengajian di Cirebon Jawa Tengah, Ahad (28/1) lalu.
“Pasca edukasi dan sosialisasi diharapkan pengrajin batik dapat memahami bagaimana proses pembuatan batik halal sesuai undang-undang. Dari proses pemilihan kain, pembuatan pola, pembatikan, pemolesan, pencelupan sampai kepada dying atau pengeringan,” kata Direktur Eksekutif IHW H. Ikhsan Abdullah, S.H., M.H kepada Islampos.com melalui keterangan persnya, Senin (29/1).
Ia berkeyakinan, proses pembuatan batik yang halal (memenuhi kriteria sesuai undang-undang) dapat memberikan nilai tambah (value added) bagi pengrajin yakni berupa kenyamanan bagi konsumen sebagai penggunanya dan peningkatan omset penjualan bagi pengrajin karana meningkatnya kepercayaan konsumen.
“Indonesia Halal Watch juga sangat peduli memberikan edukasi kepada siswa SMK sebagai calon tenaga terlatih yang akan bersinggungan dengan mesin-mesin dan dunia industri,” pungkasnya
Hal ini, kata Ikhsan dalam rangka menyongsong era industri halal, maka sangat penting pemberian pemahaman mengenai halal logistik.
“Halal logistik adalah proses pengelolaan aliran material dan arus informasi melalui rantai pasok sesuai dengan standar halal,” ungkapnya. []
Reporter: Rhio