IKHLAS artinya menghilangkan orientasi beramal kecuali hanya untuk Allah.
Hukum ikhlas adalah wajib.
Allah ta’ala berfirman:
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُۥۖ
“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, serta hidup dan matiku hanya (semata-mata) untuk Allah Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, (QS al-An’aam: 162-163).
Sebab setiap amal tergantung kepada niat, dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang ia niatkan._
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya setiap amal tergantung kepada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang ia niatkan. “ (Muttafaqun ‘alahi)
Allah subhanallahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّآ أَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ فَٱعۡبُدِ ٱللَّهَ مُخۡلِصٗا لَّهُ ٱلدِّينَ ٢ أَلَا لِلَّهِ ٱلدِّينُ ٱلۡخَالِصُۚ
“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).” (QS.Az-Zumar:2-3)
Belajar ikhlas tidak cukup sekali melainkan setiap hari. Ikhlas salah satu syarat diterimanya amal seseorang. Merugilah saat beramal tapi ternyata tak satupun yang tertulis dalam catatan amal.
Mengapa? Karena niatnya ditujukan bukan untuk akhirat (Allah) melainkan hanya mengharapkan sesuatu dari duniawi.
BACA JUGA: Hukum Hanya Baca Surat Al-Ikhlas ketika Tahajud
Allah akan beri tunai setiap apa yang dipinta di dunia, tapi diakhirat sudah tidak tersisa bila tidak ikhlas.
Beramal demi mengharap duniawi, harta, jabatan, ketenaran, anak yang sukses. Allah akan berikan semuanya di dunia tapi sayang saat menghadap Allah tak ada pahala yang tersisa. Amalan kecil yg tak dianggap justru masih ada di dalamnya.
Kemana semua amal yang dulu? Semua sudah diganti di dunia.
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16)
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud [11] : 15-16)
Namun perlu diketahui bahwa memperbanyak tujuan dalam beramal itu boleh selama tidak melupakan tujuan utama ( Allah).
Kiat Meraih Ikhlas
1. Terus mendalami ilmunya agar semakin jelas keutamaannya.
2. Lisankan niat agar hati dan seluruh anggota tubuh akan terkondisikan untuk selalu ikhlas
3. Berdoa dan mohonlah kepada Allah agar selalu ikhlas
4. Bersahabat dengan orang shalih yang ikhlas
Just Allah…..
Hanya Allah tempat berharap
Hanya Allah tempat bergantung
Hanya Allah tempat meminta
Hanya Allah tempat mengadu
Stop berharap, bergantung, meminta dan mengadu kepada manusia!
BACA JUGA: 3 Ciri Sifat Ikhlas
Adakalanya pertanyaan tentang ikhlas atau amalan hati lainnya tidak bisa dijawab dengan teori. Karena semua itu akan mudah muncul saat keseharian berada di jalan ketaatan kepada Allah. Dan tentunya jika Allah pun memberikan taufikNya.
Oleh karenanya tugas kita luruskan niat setiap saat. Kembalilah menata hati dan tanyakan lagi kepada diri, untuk apa amalan ini dan itu sebenarnya. Agar beberapa kalipun belajar ikhlas tapi selalu berfaidah dan tidak menguap tanpa arti.
Wallahu a’lam.
Wallahu a’lam bi showab. []