Oleh : Supriyanto Refra
Presiden Mahasiswa STAIL Surabaya 2018-2019,
PW FORKOMNAS KPI Wilayah 1 Jatim-NTB 2018-2019
Founder Komunitas Lingkar Puisi.
refra4860@gmail.com
DUNIA kita sedang bersedih. Kabar kematian berdatangan dari berbagai negara. Di Itali, Tiongkok, Korea Selatan dan negara-negara lain. Jumlah kematian yang besar karena pandemi Covid-19 membuat kita semua mengelus dada, menundukkan kepala seraya berdoa semoga yang telah tiada beristirahat dengan tenang.
Indonesia, yang pada akhirnya tidak bisa juga menghindar dari sebaran virus ini, memang masih mempunyai masalah dalam menyadarkan masyarakat tentang model penyebaran dan penularan Covid-19. Terutama, karena kita adalah masyarakat yang suka besosialisai, bergaul dan berbagi. Tiap hari berkumpul dengan banyak kawan, bersalaman, bertegur sapa, bercengkrama. Entah itu di pusat keramaian, pasar, kampus, bahkan di dalam angkutan umum sekalipun.
Memang kita semua merasa sulit dengan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Bersakla Besar) yang diterapakan oleh pemerintah dibeberapa daerah. Namun hal tersebut adalah langkah yang baik demi memutus mata rantai penyeberan virus covid-19. Tentu, kita sangat patut berterima kasih kepada pemerintah, lembaga, dan berbagai pihak yang sudah dengan intens dalam ikhtiarnya untuk menganggulangi covid-19 ini.
Namun, dengan ikhtiar tersebut sebaiknya kita tidak mengabaikan peran penting orang-orang bijak, para ulama-ulama atau organisasi-organisasi keagamaan yang telah mengingatkan kita untuk mengambil langkah-langkah spiritual dalam menghadapi pandemic covid-19 ini.
Doa Adalah Obat Penyembuh Terbaik
Fenomena virus corona ini bisa menjadi momen yang sangat baik untuk menata kembali keimanan kita pada Sang Khalik. Terlepas dari virus covid-19 ini adalah bikinan pihak-pihak tertentu atau alami, ia pada hakikatnya adalah mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Sesuatu yang bikinan manusia tidak menjadikannya bukan ciptaan Tuhan. Segala yang ada di semesta ini adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dalam Al-Qur’an disebutkan ada duua macam doa untuk kesembuhan. Pertama, doa memohon kesembuhan. Dalam Surat Hud ayat 153 disebutkan “Hai orang yang beriman. Mintalah bantuan dengan ketekunan dan doa…” artinya dengan ikhtiar pencegahan yang sudah dilakukan secara duniawi, kita juga tidak melupakan aspek ikhtiar akhirat dengan berdoa agar wabah ini cepat berakhir.
Kedua, do’a sebagai usaha untuk menyembuhkan atau yang sering kita dengar dengan kata ruqyah. Usaha ini dilakukan dengan membaca ayat tertentu. Ini dilakukan dengan membaca ayat tertentu. Ini dilakukan, dengan tetap mengedepankan permohonan izin kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar diberikan kesembuhan.
Berdoa, memohon pada Tuhannya virus corona, bukanlah sesuatu yang konyol. Diatas segala usaha dan kekuatan yang telah kita lakukan untuk penyembuhan terhadap wabah ini, Tuhan Yang Maha Menyembuhkan dan Maha Mengobati. Islam mengajarkan kita untuk waspada tanpa panik. Meski virus covid-19 ini berdaya mematikan, mari kita kembali Imani, bukan covid-19 yang emamtikan, tapi Dia Yang Maha Mematikan dan Menghidupkan.
Semoga kita yang masih senapas seudara, dilindungi oleh-Nya dari penyebaran dan penularan virus corona. Dan semoga kesedihan ini lekas berakhir dan kita bisa melanjutkan hidup dengan tenang dan bersemangat seperti sediakala. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word