BOGOR, 27 Agustus 2023). Santri ikut membantu dan melakukan pengabdian untuk masyarakat. Status kekeringan di Kabupaten Bogor sudah masuk status tanggap darurat. Hal ini dikarenakan 22 dari 40 kecamatan telah terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih.
Merespon akan hal itu, Santri Cendekia BAZNAS melakukan giat berbagi air untuk warga sekitar. Tidak kurang dari 40 KK mendapatkan 3-5 galon/ember (kurang lebih 90 liter) di kecamatan Cibungbulang tersebut.
Kepala Program Cendekia BAZNAS, Ahmad Kamaluddin menjelaskan bahwa kegiatan berbagi air menjadi salah satu bentuk kebermanfaatan yang dihadirkan sekolah untuk warga.
BACA JUGA: Santri Jabar Dituntut Tingkatkan Literasi Digital
“Kita ingin sama-sama tumbuh menumbuhkan, kuat menguatkan. Dalam kekeringan yang melanda kali ini, kita menyalurkan air bersih sebagai tambahan untuk warga”, Jelas Ahmad.
Ahmad juga menambahkan bahwa sumber air di sekolah tersebut berasal dari WTP (Water Treatment Plant) yang mengolah air sungai Cianten menjadi air bersih.
“Melalui WTP, kita dapat menghasilkan 50-80 ribu liter air bersih per hari. Meskipun terbatas jika digunakan untuk seluruh santri dan didistribusikan untuk warga, namun sekolah berkomitmen untuk terus hemat air bersama agar dapat berdaya.” tambah Ahmad.
Herman, warga kecamatan Cibungbulang mengucapkan syukur dan terimakasih atas penyaluran air bersih yang dilakukan santri.
“Alhamdulillah, tadi mereka ramai sekali membawa masing-masing ember dan galon untuk diberikan kepada warga, meskipun tidak banyak namun ini tetap bermanfaat untuk kami yang tengah merasakan kekeringan.” ucap Herman.
BACA JUGA: 3 Santri Pembakar Sekolah Tahfiz Qur’an Makassar Dibebaskan, Dimaafkan Pemilik
Salah satu santri Cendekia BAZNAS, Arqam yang berasal dari NTT menambahkan bahwa kegiatannya berbagi air sangat mengesankan, bersama santri lain membawa galon untuk disalurkan ke warga menjadi hal bermakna baginya.
“Ketika musim kemarau biasanya kami merasakan hal yang sama, sulit mencari sumber air, harus menuggu dari pemerintah atau bahkan mencari sendiri dengan jarak yang jauh. Kali ini di sekolah berbeda, saya sendiri yang membagikannya ke warga, melihat mereka bahagia.” Kata Arqam. []