ASUNCION – Setelah Amerika dan Guatemala, Paraguay menjadi negara ketiga yang memutuskan untuk memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pemindahan itu rencananya akan dilakukakn pada akhir Mei 2018.
“Presiden Paraguay Horacio Cartes berencana untuk datang ke Israel pada akhir bulan guna membuka kedutaan di Yerusalem,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon dalam sebuah pernyataan, Selasa (8/5/2018).
Cartes dijadwalkan melakukan perjalanan ke Israel untuk memindahkan kedutaan pada 21 Mei atau 22 Mei 2018.
Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dalam kunjungan ke Venezuela untuk bertemu dengan mitranya, Presiden Nicolas Maduro, mengatakan bahwa pihaknya berharap negara-negara lain tidak akan mengikuti Paraguay, Guatemala dan AS.
“Kami berharap bahwa negara-negara lain di benua Amerika tidak akan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem karena ini bertentangan dengan hukum internasional,” kata Abbas.
Yerusalem sampai saat ini masih jadi sengketa antara Israel dan Palestina. Israel mengklaim seluruh wilayah di kota suci itu miliknya dan menjadi ibu kota abadinya. Sedangkan Palestina sudah lama mendambakan Yerusalem timur menjadi ibu kota masa depan mereka.
Israel merebut Yerusalem Timur dari kontrol Yordania dalam perang Timur Tengah 1967 dan mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.
Pada bulan Maret Presiden Guatemala, Jimmy Morales, mengatakan bahwa negaranya akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 16 Mei, dua hari setelah langkah AS.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada bulan April lalu bahwa setidaknya ada setengah lusin negara yang saat ini serius membahas rencana pemindahan kedutaan mereka ke Yerusalem. Namun, dia tidak merinci negara-negara tersebut. []
SUMBER: REUTERS