KEGELISAHAN pasti akan datang kepada setiap manusia. Salah satu sebab kegelisahan datang dalam diri karena keyakinan atau keimanan kepada Ilahi Rabbi, Allah SWT atau melemah, hati dan pikiran tidak tenang, terlalu terbawa emosi, salah paham dalam pemikiran, penyakit atau yang lainnya.
Tak hanya itu, kegelisahan dapat berisiko karena bisa merusak kesadaran dalam berpikir sehingga mudah terkena gangguan jiwa, stres berat yang berkepanjangan hampir tidak ada solusinya, tekanan batin, masalah keluarga, masalah pekerjaan, ekonomi sulit, riwayat hidup di masa kecil atau lain sebagainya.
BACA JUGA: Kisah Nabi Sulaiman dalam Menyelesaikan Masalah Rebutan Bayi 2 Orang Ibu
Biasanya sumber yang menimbulkan kegelisahan itu bermacam-macam seperti menghadapi pekerjaan sehari-hari baik itu di kantor, rumah tangga dengan berbagai konflik dari keuangan, salah paham, KDRT dan juga keresahan menghadapi beban hidup yang semakin hari semakin sulit, kegelisahan dan kecemasan karena situasi dan objek baik itu datangnya dari dalam maupun dari luar keluarga.
Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi: karena Prediksi, Jadi Resah
Kegelisahan juga bisa muncul ketika kita mendengar ataupun membaca berita terkait prediksi kehidupan tahun depan akan lebih sulit dibanding tahun sebelumnya.
Padahal itu hanya prediksi semata-mata ataupun ramalan belaka tapi hati dan pikiran kita mulai dirasuki kegelisahan padahal semua itu belum tentu pasti. Atau terkait isu-isu keadaan di luar negeri yang saat ini kondisinya sangat memprihatikan, seperti peperangan, kelaparan, politik dagang, penyakit yang menyebar di mana-mana, bencana alam dan lain sebagainya.
Terlebih lagi masalah hidup semakin hari semakin tidak menentu, beban hidup semakin bertambah akibat harga-harga kebutuhan pokok meningkat.
Bagaimana tidak kita tidak merasakan dampaknya karena penghasilan yang tidak menentu, gaji yang naik, semua kebutuhan pokok melambung tinggi, pendidikan, kesehatan dan yang lainnya.
Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi: Memohon Ampun dan Bertaubat
Wajar jika kegelisahan itu datang pada siapa pun tapi tidak boleh berkembang dari landasan akidah berpikir. Manusia harus mampu mengendalikan kegelisahan dengan cara berserah diri kepada Allah SWT, memohon ampun dengan cara bertaubat dan meminta agar kegelisahan dan permasalahan sekecil dan sebesar apa pun bisa dilewati dengan akal yang sehat dan dipermudah dalam penyelesaiannya.
Kegelisahan itu akan hilang jika kita menyerahkan semua urusan itu kepada Allah SWT dan selalu ingat kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat dan juga merubah perilaku yang buruk.
Kita juga harus mampu meredam kegelisahan itu sendiri tanpa harus bantuan orang lain seperti dokter, dukun, psikolog atau yang lainnya.
BACA JUGA: 9 Manfaat Al-Quran Mengatur Masalah Keluarga
Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi: Allah yang Menentukan
Ingatlah, ketika kegelisahan menghantui, serahkan semua urusan kepada Ilahi Rabbi. Hanya Dia (Allah) yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Semua rezeki itu hanya Allah yang menentukan, baik sedikit maupun banyak.
Serahkanlah semua urusan kepada Allah. Tunduklah pada aturan-aturan Allah yang telah dibuat agar kehidupan kita berjalan dengan tenang, Istiqamah dan tawadhu agar kegelisahan itu tidak muncul lagi dan jadilah manusia yang bertakwa di mata Allah SWT. []