MENUNTUT ilmu agama adalah suatu kewajiban bagi seluruh kaum muslimin. Selain mempelajarinya, kita juga harus memperhatikan adab-adab dalam menuntut ilmu agama. Karena ilmu agama selalu bersanding dengan akhlak yang mulia.
Lalu, mengapa jika kita menuntut ilmu agama tapi tidak memiliki akhlak yang mulia adalah sebuah kesia-siaan? Berikut penjelasannya.
BACA JUGA: 5 Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu
Islam sangat memperhatikan penganutnya untuk memiliki akhlak yang mulia. Definisi akhlak mulia cukup sederhanya, sebagaimana ulama menerangkan, bahwa akhlak mulia adalah seseorang yangdapat berbuat baik kepada orang lain, menghindari sesuatu yang menyakiti orang lain dan dapat menahan diri ketika disakiti oleh orang lain. Seperti Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya,
“Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.”[7]
Perhatikanlah nasehat dari seorang ulama yaitu syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah, beliau berkata,
“Seorang penuntut ilmu, jika tidak menghiasi diri dengan akhlak yang mulia, maka tidak ada faidah menuntut ilmunya.”
Memang demikian contoh dari para ulama sejak dahulu, mereka sangat memperhatikan adab dan akhlak. Jangan sampai justru dakwah rusak karena pelaku dakwah itu sendiri yang kurang adab dan akhlaknya. Ulama dahulu benar-benar mempelajari adab dan akhlak bahkan melebihi perhatian terhadap ilmu.
BACA JUGA: Doa dan Adab Safar, Bekal Ilmu buat Muslim yang Nge-trip di Akhir Tahun
Abdullah bin Mubarak rahimahullah berkata,
“Saya mempelajari adab selama tiga puluh tahun dan saya mempelajari ilmu (agama) selama dua puluh tahun, dan ada-lah mereka (para ulama salaf) memulai pelajaran mereka dengan mempelajari adab terlebih dahulu kemudian baru ilmu. []
SUMBER: MUSLIM OR ID