Oleh: Arya Noor Amarsyah
SAYA baru saja diingatkan tentang sebuah doa. Doa yang diajarkan Rasulullah Saw. ketika kita sakit.
Rasulullah SAW mengajarkan kepada sahabatnya yang sakit untuk berdo’a, seraya bersabda, “Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang sakit dan ucapkan: “Bismillah” Tiga kali, kemudian ucapkan “A’udzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru (Aku berlindung kepada keagungan dan kekuasaan Allah dari keburukan yang aku dapati dan aku takutkan) sebanyak tujuh kali.” (HR. Muslim).
BACA JUGA: Keberkahan Mencari Ilmu di Pagi Hari
Sahabat tersebut berkata, “Maka aku lakukan (nasihat beliau) dan Allah pun menghilangkan penyakit yang selama ini aku derita.”
Saya sempat bingung dengan lafadz lengkap berbahasa Arab dari doa “A’udzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru.” Tepatnya bukan bingung, tapi lupa.
Iya lupa. Karena saya pernah tahu doa ini, cuma karena tidak dipraktekkan, maka saya lupa.
Walhasil saya pun kembali mencari tahu dan berhasil menemukan lafadz Arab dari doa itu.
Suatu ketika, seorang ustadz bercerita tentang Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah Saw. Fatimah meminta pada ayahnya seorang pembantu. Pembantu yang dapat meringankan bebannya dalam menjalankan tugas-tugas rumah tangga.
Apa yang terjadi? Rasulullah SAW tidak memberikan seorang pembantu pun kepada putri kesayangannya ini. Beliau SAW hanya berpesan agar putrinya membaca tasbih 33x, hamdalah 33x dan takbir 33x.
Semua ini dibaca menjelang tidur. Maka, keesokkan paginya engkau (Fatimah) akan memiliki kekuatan untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah.
Kisah ini sebenarnya sudah pernah saya ketahui. Cuma, karena tidak dipraktekkan, saya baru ingat kembali kisah ini.
Dua kejadian di atas, benar-benar pelajaran buat saya. Sesuatu yang pernah diketahui, namun tidak pernah dipraktekkan atau lalai dipraktekkan, maka pengetahuan itu akan hilang lenyap.
Pengetahuan itu lenyap, seakan kita tidak pernah mengetahuinya. Bahkan dalam pengalaman di atas, saya harus mencari tahu kembali lafadz Arab dari doa yang diajarkan Rasulullah SAW.
BACA JUGA: 5 Ilmu yang Wajib Dipelajari Setiap Muslim Menurut Ibnul Qoyyim
Begitulah orang dewasa, terkadang lalai mempraktekkan hal-hal yang diketahuinya. Lalai mempraktekkan hal-hal sederhana, seperti bacaan-bacaan doa. Oleh karenanya, jangan heran kalau kita diprotes atau dikoreksi oleh anak, keponakan atau anak-anak kecil lainnya terkait dengan doa-doa harian.
Mari kita ingat kembali, apa saja yang sudah kita ketahui, namun lalai kita praktekkan. Jangan sampai, pengetahuan atau ilmu yang telah kita ketahui menjadi hilang, karena kita lalai mempraktekkan. Padahal ilmu itu sesuatu yang penting dipraktekkan dalam kehidupan. []