ILMU tauhid adalah seutama-utama ilmu, yang paling mendasar adalah tidak menyekutukan Allah dengan siapapun dan apapun (termasuk dengan para nabi dan wali Allah).
Didalamnya bukan hanya dipelajari agar menjauhi dosa syirik, namun dipelajari bagaimana meraih ketenangan hidup, bagaimana kesempurnaan tauhid seseorang bisa menyebabkan masuk surga tanpa hisab, dan bagaimana seseorang yang tidak bertauhid bisa kekal dalam neraka. Dimana ibadah, muamalah bahkan amalan kebaikan lainnya akan sia-sia tanpa tauhid yang benar.
BACA JUGA: Pentingnya Arti Sebuah Tauhid
Orang yang bertauhid, akan adaptif terhadap kehidupan ini. Ia biasanya tidak akan sulit untuk “mengalir” bersama dengan keinginan Allah, hidupnya biasanya lebih mudah, tawakal, semua di jalani dengan berusaha memandang segala sesuatunya dari “kacamata” tauhid.
Yang pada prosesnya, hanya bisa lengkap diraih melalui pengalaman hidup. Tidak bisa pemahaman itu lahir dan diraih hanya melalui teori ataupun sekedar pengakuan saja.
Tauhid juga adalah ketergantungan hati hanya kepada Allah, dan bagaimana menerima takdir Allah serta adab kita kepada-Nya.
Apa yang terjadi di dalam kehidupan kita, suka-duka, susah-senang, pujian-cacian, menangis-tertawa, mendapatkan-melepaskan, perpisahan-pertemuan. Semua itu bisa menjadi “sarana” untuk mendapat ridha Allah, jika kita mampu menjalani dan melihatnya lewat “kacamata tauhid”.
BACA JUGA: Jika Masih Ada Ahli Tauhid …
Bagaimana caranya?
Jangan menolak apa yang sudah menjadi sunatullah-Nya, jangan pernah “mengenggam” yang satu nya dan “menyerang” yang satu nya lagi. Kedua nya akan selalu berpasangan dan hadir silih berganti, terima kedua nya dengan berusaha menjalaninya sebaik-baiknya, tanpa berburuk sangka kepada-Nya, apalagi mempertanyakan keadilan Allah. Insya Allah.. ridha Allah yang akan kita raih.
Mari belajar terus mengenal apa itu tauhid, dan mengimplementasikannya. Karena inilah kunci meraih ampunan dan surganya Allah. []