IMAM Malik ibn Anas (w. 179 H) rahimahullah, imam Darul Hijrah, berkata:
لَا يُؤْخَذُ الْعِلْمُ عَنْ أَرْبَعَةٍ، وَيُؤْخَذُ مِمَّنْ سِوَى ذَلِكَ:
Tidak diambil ilmu dari empat orang, dan diambil (ilmu tersebut) dari selain mereka:
لَا يُؤْخَذُ مِنْ صَاحِبِ هَوًى يَدْعُو النَّاسَ إِلَى هَوَاهُ
(1) Tidak diambil (ilmu) dari pengikut hawa nafsu, yang mengajak manusia untuk mengikuti hawa nafsunya.
BACA JUGA: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Islam (1)
وَلَا مِنْ سَفِيهٍ مُعْلِنٌ بِالسَّفَهِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَرْوَى النَّاسِ
(2) Dari orang bodoh, yang menampakkan kebodohannya, walaupun dia termasuk orang yang paling banyak riwayatnya.
وَلَا مِنْ رَجُلٍ يَكْذِبُ فِي أَحَادِيثِ النَّاسِ، وَإِنْ كُنْتَ لَا تَتَّهِمُهُ أَنْ يَكْذِبَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(3) Dari seseorang yang terbiasa berdusta dalam pembicaraan dengan orang lain, meskipun ia tidak tertuduh berdusta atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
وَلَا مِنْ رَجُلٍ لَهُ فَضْلٌ وَصَلَاحٌ وَعِبَادَةٌ إِذَا كَانَ لَا يَعْرِفُ مَا يُحَدِّثُ
BACA JUGA: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Islam (2-Habis)
(4) Dari seseorang yang tidak mengerti apa yang dia bicarakan, meskipun ia memiliki keutamaan dan keshalihan, serta ahli ibadah.
Sumber: Al-Muhaddits Al-Fashil Bayna Ar-Rawi Wa Al-Wa’i, karya Ibn Khallad Ar-Ramahurmuzi (hlm. 403)
Facebook: Muhammad Abduh Negara