LEMBAGA riset independen yang berbasis di Yordania, The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA) baru-baru ini merilis The World’s 500 Most Influental Muslims 2021. Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan berada di urutan pertama.
Dalam daftar tersebut juga terdapat beberapa nama tokoh Indonesia yang cukup mencuri perhatian. Salah satunya adalah seorang muslimah.
Dia adalah Tri Mumpuni, ilmuwan perempuan muslim Indonesia yang mampu bersanding dengan 21 cendekiawan dunia lainnya yang terpilih dalam The World’s 500 Most Influental Muslims.
BACA JUGA: The Muslims 500: Presiden Turki di Posisi Puncak
Dokumen The World’s 500 Most Influental Muslims menyebutkan, Tri Mumpuni memiliki karya yang berpengaruh dan menawarkan insentif ekonomi untuk implementasi sistem mikro-hidro, yang telah diterapkan di 65 desa di seluruh Indonesia dan satu desa di Filipina.
“Tri Mumpuni menghabiskan 15 tahun meningkatkan masyarakat pedesaan di Indonesia melalui inisiatif elektrifikasi yang didasarkan pada pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidroelektrik,” tulis pernyataan tersebut.
Perempuan kelahiran Semarang, 6 Agustus 1964, itu pernah dianugerahi Penghargaan Ashden Awards pada 2012. Tidak hanya itu, sebelumnya, dia tercatat menerima penghargaan Climate Hero 2005 dari World Wildlife Fund for Nature, dan Ramon Magsaysay 2011.
Saat ini, Tri menjabat Direktur Eksekutif IBEKA, sebuah organisasi nirlaba yang memiliki misi untuk mempromosikan pembangunan masyarakat melalui penyediaan energi lokal, terutama pembangkit listrik tenaga air dan juga air bersih.
Dia mempelopori model kemitraan swasta komunitas untuk membangun pembangkit listrik kecil yang dimiliki oleh masyarakat dan sektor swasta, serta bertanggung jawab untuk memperkenalkan inovasi energi kepada penduduk desa terpencil. Bersama suaminya, Iskandar Budisaroso Kuntoadji, ia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohido (PLTMH) di beberapa desa.
Mengapa Tri Mumpuni membuat gebrakan dari desa? Jawabannya sederhana, sesederhana dirinya yang terpikat dan jatuh cinta pada alam pedesaan dan masyarakatnya yang ramah. Ia dan suami sepakat, jika Indonesia ingin dibangun, desa-desa lah tempatnya harus memulai.
“Alhamdulillah kita dirahmati Allah SWT memiliki sedikit ilmu yang bisa kita bagi yaitu membuat pembangkit listrik dari tenaga air mili dan mikrohidro yang kecil skalanya. Ini cara kita bersyukur dan menikmati rahmat Allah. Saya ingin bermanfaat bagi orang lain,” tutur ilmuwan berjuluk ‘wanita listrik’ itu seperti dikutip dari situs haipb.ipb.ac.id.
BACA JUGA: Ini Sederet Wanita Muslim yang Masuk Daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh di Tahun 2020 versi BBC
Berikut 22 ilmuwan dari daftar 500 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia edisi 2021 dalam kategori Science & Technology:
- Dr Abdul Qadeer Khan (Pakistan)
- Dr Abeer Al-Namankany (Arab Saudi)
- Prof Dr Winai Dahlan (Thailand)
- Prof Rana Dajani (Yordania)
- Farouk El-Baz (Mesir)
- Zaghloul El-Naggar (Mesir)
- Taher Elgamal (Amerika Serikat)
- Mohamed Ghilan (Kanada)
- Bruno Abd al Haqq Guiderdoni (Prancis)
- Mehmood Khan (Amerika Serikat)
- Dr Salim Al-Hassani (Inggris)
- Tri Mumpuni (Indonesia)
- Prof Atta-Ur Rahman (Pakistan)
- Umar Saif (Pakistan)
- Dr Ali Akbar Salehi (Mesir)
- Aziz Sancar (Turki)
- Dr Sheikh Muszaphar Shukor (Malaysia)
- Irfan Siddiqi (Pakistan)
- Teepu Siddique (Amerika Serikat)
- Hayat Sindi (Arab Saudi)
- Jackie Ying (Amerika Serikat)
- Ataç İmamoğlu (Turki). []
SUMBER: THE MUSLIMS 500