SARS-CoV-2, sebutan bagi virus corona jenis baru yang ditemukan pertama kali di Wuhan, Cina, kini lebih dikenal dengan Covid-19, nama penyakit yang disebabkan olehnya. Penyakit ini telah menjadi pandemi. Ratusan negara di dunia telah mengkonfirmasi kasusnya dalam 4 bulan terakhir. Lebih dari satu juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi, ratusan ribu diantaranya meninggal.
Gejala yang umum ditemukan pada Covid-19 adalah gangguan pernapasan, seperti batuk dan pnemonia. Kendati belum ada vaksin yang ditemukan untuk menyembuhkan penyakit akibat SARS-CoV-2 ini, para ilmuwan terus mengembangkan penelitian terkait virus ini.
Menurut hasil penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Cell, mereka kini menemukan jenis sel dalam tubuh yang paling rentan terinfeksi virus SARS-CoV-2. Hal ini diketahui setelah ahli mengidentifikasi sel yang diduga menjadi target infeksi, berdasarkan jenis protein yang diproduksi sel.
BACA JUGA: Ini 5 Kelemahan Virus Corona
Virus SARS-CoV penyebab SARS itu menginfeksi sel dengan bantuan dua protein, yakni reseptor yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) yang membantu virus menempel dengan sel dan enzim yang disebut Tipe II transmembran serine protease (TMPRSS2) yang memediasi infeksi sel.
Di tahun ini, para ilmuwan menemukan bahwa SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, mengeksploitasi dua protein yang sama. Hal ini memberi petunjuk penting bagi para peneliti untuk mengidentifikasi target virus yang paling rentang dalam tingkat sel, sel dalam pernapasan dan jaringan usus yang mengekspresikan ACE2 dan TMPRSS2.
“Segera setelah kami menyadari bahwa peran protein ini telah dikonfirmasi secara biokimia, kami mulai mencari di mana gen-gen itu dalam kumpulan data yang kami miliki,” ungkap ahli imunologi Jose Ordovas-Montanes dari RS Anak Boston, dilansir dari Science Alert, Kamis (23/4/2020).
“Kami pun menyelidiki sel mana yang mungkin menjadi target virus ini (SARS-CoV-2),” imbuhnya.
Dalam upaya besar, multi-institusional yang melibatkan lusinan ilmuwan, para peneliti menyisir berbagai set data RNA, mengumpulkan informasi untuk ribuan jenis sel berbeda pada manusia, primata, dan tikus.
Secara khusus, tim mencari pola ekspresi gen untuk ratusan tipe sel yang ada di paru-paru, saluran hidung, dan usus. Seperti kita tahu, ketiga area tubuh itu dapat menampung virus SARS-CoV-2.
BACA JUGA: Mengenal Virus Corona dan Cara Mencegahnya
“Karena kami memiliki banyak informasi terkait ini, kami bisa melihat sel mana yang mungkin menjadi target virus,” ungkap fisikawan kimia Alex Shalek dari MIT.
“Meski kumpulan data ini tidak dirancang khusus untuk mempelajari SARS-CoV-2, semoga apa yang kami punya bisa menjadi lompatan awal untuk mengindentifikasi beberapa hal yang mungkin relevan,” imbuhnya.
Pada akhirnya, analisis data itu mengungkap bahwa hanya sebagian kecil sel di saluran pernapasan dan usus manusia yang memiliki gen yang mengekspresikan ACE2 dan TMPRSS2.
Ada 3 kandidat sel yang diduga menjadi target utama, yakni sel paru-paru yang disebut tipe II pneumocytes (yang membantu menjaga kantung udara bernama alveoli); sel-sel usus yang disebut enterocytes, yang membantu tubuh menyerap nutrisi; dan sel piala di saluran hidung yang mengeluarkan lendir.
BACA JUGA: Virus Corona, Apa dan Bagaimana Caranya Menginfeksi Manusia?
Baik ACE2 dan TMPRSS2 perlu berada di sel yang sama untuk virus menginfeksi sel. Atau jika bentuk TMPRSS2 dapat mengambang dan melakukan pekerjaan yang sama, akan menjadi bagian untuk penelitian di masa depan.
Para peneliti mengatakan, dengan mengetahui jenis sel yang menjadi target akan membantu riset di masa depan, termasuk penelitian untuk mengembangkan obat antivirus yang bisa memerangi pandemi Covid-19.
“Kami dapat mengatakan dengan yakin bahwa reseptor ini diekspresikan pada sel-sel spesifik dalam jaringan,” ungkap Ordovas-Montanes.
Selain hasil itu, tim juga menemukan sesuatu yang membingungkan. Keluarga protein kekebalan yang disebut interferon, yang biasanya membantu tubuh melawan infeksi, ternyata merangsang gen ACE2 yang menghasilkan protein ACE2. Ini artinya, interferon kemungkinan justru membantu virus menempel dengan sel. Namun alasan kenapa itu terjadi belum diketahui.
Ahli menyebut, ini berarti bahwa salah satu mekanisme pertahanan alami tubuh dalam melawan patogen, ternyata justru membiarkan SARS-CoV-2 dengan meningkatkan produksi reseptor (ACE2) yang digunakan virus menempel pada sel manusia.
Jika temuan ini benar, berarti telah terjadi adaptasi evolusi yang merugikan tubuh. Para peneliti mengatakan ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi. []
SUMBER: SCIENCE ALERT