PUASA bagi seorang muslim termasuk ke dalam rukun Islam. Selain puasa sunnah, setiap bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa.
Penelitian medis untuk pengobatan penyakit kronis menunjukkan bahwa puasa dapat membantu melawan kanker dan meningkatkan efektivitas pengobatan.
Para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang puasa, menemukan bahwa ternyata puasa memicu regenerasi sel dan melawan sel kanker.
BACA JUGA: Ini Puasa yang Paling Disukai di Sisi Allah SWT Menurut Nabi
Dr. Mashhor Al-Hantoushi, kepala departemen kesehatan dan urusan terapi di Kementerian Kesehatan Arab Saudi, mengatakan bahwa penelitian medis menemukan puasa bisa memperlambat pertumbuhan kanker payudara, kanker kulit melanoma, kanker otak glioma dan neuroblastoma, dan kanker yang terbentuk di jaringan saraf.
“Beberapa pasien kanker yang melakukan kemoterapi sambil berpuasa merasakan efek samping yang lebih sedikit daripada mereka yang tidak berpuasa,” kata Al Hantoushi. Biasanya orang yang melakukan kemoterapi akan merasakan mual, muntah, diare, tuli dan rambut rontok.
Penelitian lain juga dilakukan di University of Southern California baru-baru ini. Mereka menemukan bahwa puasa memperlambat pertumbuhan dan penyebaran tumor, dan membantu penyembuhan beberapa kasus kanker ketika dikombinasikan dengan kemoterapi.
BACA JUGA: Sedang Puasa Qadha, Diajak Suami, Saya Harus Bagaimana?
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine menemukan bahwa ketika bereksperimen pada tikus. Dalam setiap kasus, menggabungkan puasa dengan kemoterapi membuat pengobatan kanker lebih efektif. Tapi tak satu pun dari tikus selamat saat mereka diperlakukan dengan kemoterapi saja.
Al-Hantoushi berharap bahwa temuan akan mengarah pada pengembangan rencana pengobatan yang lebih efektif dan penelitian medis lebih lanjut, sehingga bisa membuktikan bahwa puasa dapat menjadi cara terbaik untuk memerangi kanker. []