• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 13 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Imam Al Ghazali: Dunia dan Akhirat Tak Perlu Seimbang

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
perkara, doa

Ilustrasi berdoa

1
BAGIKAN

Oleh: Aditya Budi
adityabudi82@gmail.com

IMAM al-Ghazali (1058-1111 M) sosok yang dalam dunia keislaman dikenal sebagai Hujjatul Islam pernah mengalami krisis ruhani yang sedemikan rupa. Krisis yang akhirnya mampu mengantar Al-Ghazali menghasilkan sebuah karya Magnum Opus nan fenomenal yaitu Ihya Ulumuddin. Karya yang dianggap sebagai sintesis antara fiqih dan tasawuf, antara ilmu dzahir dan batin.

Karirnya yang cemerlang hingga mampu menjadi guru besar di Universitas Nizhamiyah di Baghdad, yang menurut Philip K. Hitti menjadi role model perguruan tinggi di kemudian hari. Namun hal tersebut malah membuat al-Ghazali gundah gulana. Ia takut bahwa jangan-jangan keilmuannya dan aktivitasnya saat itu hanyalah demi meraih ketenaran dunia semata. Ia takut bahwa sesungguhnya apa yang ia jalani bukanlah jalan yang benar-benar Allah ridhai.

BACA JUGA: Inilah Rahasia Puasa Menurut Imam Al Ghazali

ArtikelTerkait

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

Dalam karyanya al-Munqidz Min adh-Dhalal, tergambar bahwasannya Imam al-Ghazali menyadari bahwa seluruh aktifitasnya selama ini ada kecenderungan tidak dimaksudkan untuk Allah. Akan tetapi lebih kepada untuk dunia dan mencari ketenaran di mata penguasa (masyarakat). Ketakutan yang demikian itulah yang membuat dirinya berpikir, bermuhasabah dan selalu merasa resah.

Konon keraguan dan keresahannya al-Ghazali akan salahnya niat yang berlangsung hampir berbulan-bulan semakin menjadi-jadi. Hingga pada puncaknyaa al-Ghazali tak mampu lagi berbicara dan tak dapat lagi mengajar, karena Allah telah mengunci lidahnya, ungkap al-Ghazali. Meski ia memaksa berkali-kali dan dokter pun tak sanggup menjelaskan dan mengobatinya.

Semua peristiwa tersebut akhirnya membuat al-Ghazali menarik diri dari aktivitas keduniaannya, merenung dan berkontemplasi mencari makna haqiqi apa yang sebenarnya sedang ia alami. Lahirlah Ihya Ulumuddin, sebuah karya babon tentang sinergi antara yang lahir dan yang batin, kezuhudan dan menjadi salah satu kitab rujukan utama ilmu tasawuf hingga saat ini.

Al-Ghazali menyadari bahwa pada saat itu sedemikan banyak para cendikia dan ulama hanya terjebak dalam ilmu-ilmu dzahir semata. Berlomba-lomba untuk kebanggaan diri dan mencari ketenaran. Bahkan ilmu fiqih diasumsikan al-Ghazali bukan hanya ilmu cangkang/kulit tapi juga termasuk ilmu dunia.

Dalam Ihya’ Ulumuddin mencerminkan pentingnya aspek-aspek kezuhudan harus hidup di masyarakat. Tingkat ilmu yang paling rendah adalah setiap orang harus mengetahui bahwasannya dunia itu hina, kotor, dan fana sedangkan akhirat begitu agung, ungkap al-Ghazali.

Al-Ghazali telah mewanti-wanti bahwa urusan dunia dan akhirat tak perlu seimbang. Ya, karena memang keduanya tak akan pernah bisa diseimbangkan. Mengapa demikian ? Al-Ghazali menganalogikan dunia dan akhirat bak dua istri yang dimadu. Keduanya saling bertentangan. Ketika engkau beri perhatian lebih pada yang satu maka yang satunya lagi akan marah.

Tak cukup sampai disitu. Sekali lagi al-Ghazali mengkiaskan urusan dunia dan akhirat dengan sedemikan apik. Keduanya bagaikan dua mata timbangan, ketika engkau melebihkan berat pada yang satunya maka sisi satunya akan ringan. Dunia dan akhirat laksana timur dan barat, saat engkau mendekati salah satunya artinya engkau juga menjauhi yang satu lainnya.

Keduanya bagaikan gelas yang salah satunya penuh sedang yang satunya lagi kososng. Maka sebanyak apapun engkau memindahkan air ke gelas satunya, maka gelas yang lainnya akan kosong begitulah seterusnya. Lantas al-Ghazali menyebut mereka adalah bodoh, akalnya telah rusak. Yaitu mereka yang tak mengetahui dunia itu hina, kotor, kenikmatan yang bercampur penderitaan.

Advertisements

BACA JUGA: Imam Al-Ghazali: Gila Jabatan adalah Penyakit Hati

Namun demikian, bukan berarti dunia harus dinafikan sama sekali. Dalam karyanya yang lain, Jawahir al-Qura’an, al-Ghazali mengisyaratkan bahwasanya dunia adalah jembatan akhirat. Selama seorang hamba menjadikan dunia sebagai jembatan maka kehidupan/aktifitas dunia menjadi diterima. Dunia adalah tempat persinggahan bagi mereka yang berjalan menuju Allah, ungkap al-Ghazali.

Sedangkan tubuh manusia ibarat kendaraan. Maka barangsiapa yang tidak pandai mengatur persinggahan dan kendaraannya maka perjalanan – menuju Allah – tidak akan berjalan dengan baik. Selama urusan kehidupan dunia tidak diatur sedemikian rupa, yaitu untuk ibadah dan fokus kepada Allah maka perjalanannya – menuju alam akhirat – tak akan sempurna.

Demikianlah sekelumit pandangan Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, seorang filsuf dan teolog Asy’ariyah dan bermadzah Syafi’i. Jika keduanya tak mungkin semimbang, maka sebaik-baik jalan hidup adalah senantiasa mengakhiratkan urusan dunia kita, menjadikan aktivitas dunia selalu bernilai akhirat. Wallahu’alam Bishshawab. []

RENUNGAN adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim tulisan Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: akhiratDuniaImam Al-Ghazali
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini 10 Teman Iblis, Mungkin Kita Salah Satunya? (1)

Next Post

Ditolak UGM, Ustaz Somad Dianggap Kontroversial

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

11 Mei 2025
Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

10 Mei 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

9 Mei 2025
Orang yang Lemah dalam Beramal, Sengsara, Amalan, dukun sihir, Usia

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

7 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

Oleh Saad Saefullah
13 Mei 2025
0

Baitul Maqdis

Dajjal pun Tak Bisa Menaklukkan Baitul Maqdis

Oleh Saad Saefullah
13 Mei 2025
0

Foto: Freepik

Berapa Banyak Sebaiknya Harus Simpan Uang Cash di Rekening?

Oleh Yudi
12 Mei 2025
0

Waktu Terbaik Shalat Tahajjud, Qadha Shalat, amal penghapus dosa, Keistimewaan Shalat Tahajud, Shalat Sunah Rawatib, Witir, Waktu Shalat Sunnah Shubuh, Tahajjud

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

Oleh Haura Nurbani
12 Mei 2025
0

Kadaluarsa

Akibat Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Sudah Kadaluarsa

Oleh Yudi
12 Mei 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Cara Mengatasi Insomnia, Setengah Jam InsyaAllah Langsung Segera Tidur!

Oleh Haura Nurbani
10 Mei 2025
0
Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia

Berikut adalah tips cara mengatasi insomnia yang bisa membantu Anda tertidur dalam waktu setengah jam, insyaAllah.

Lihat LebihDetails

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0
Ciri Suami Red Flag, Lelaki

Dalam ajaran Islam, terdapat banyak peringatan tentang hubungan antara lelaki dan wanita, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Lihat LebihDetails

Hura-hara Hari Kiamat

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0
Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat

Di hari kiamat, Seluruh makhluk juga bergegas bersama Anda, badan mereka juga penuh debu tanah karena terlalu lamanya mereka berada...

Lihat LebihDetails

Apa Itu ChatGPT dan Apa Kegunaannya?

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0
ChatGPT

ChatGPT dapat menjawab pertanyaan, menulis teks, berdiskusi, hingga membantu berbagai tugas tulis-menulis secara interaktif.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.