IMAM Ar-Rabi’ bin Shubaih bercerita bahwa seorang lelaki pernah mengadukan musibah musim paceklik kepada Imam Al-Hasan Al-Bashri, maka beliau berkata kepadanya: “Beristighfarlah kepada Allah!”
Sedangkan lelaki lain mengeluhkan kefakiran kepada beliau, dan Imam Hasan Al-Bashri pun menasihatinya: “Beristighfarlah kepada Allah!”
BACA JUGA: Imam Hasan Al-Bashri dan Rahasia Zuhudnya
Lalu orang ketiga datang kepada beliau seraya berkata: “Tolong doakan saya agar Allah mengkaruniakan anak kepada saya.”
Dan Imam Hasan Al-Bashri tetap menganjurkannya dengan berkata: “Beristighfarlah kepada Allah!”
Sampai kepada orang keempat yang mengadukan kekeringan kebunnya, beliau tetap tidak berubah dengan nasihatnya: “Beristighfarlah kepada Allah!”
Sehingga kamipun menanyakan hal itu kepada beliau (mengapa nasihatnya kepada semua yang datang dengan kepentingan yang berbeda-beda hanya istighfar saja?)
BACA JUGA: 20 Tahun Lamanya, Rumah Imam Hasan Al-Bashri Terkena Air Najis dari Tetangganya yang Nasrani, dan …
Imam Hasan Al-Bashri lalu menjawab: “Aku justru tidak berkata apapun dari pendapatku sendiri. Melainkan Allah-lah Yang Berfirman dalam surah Nuh (yang artinya): “Maka aku (Nabi Nuh ‘alaihissalam) katakan kepada mereka: ‘Beristighfarlah kepada Tuhanmu, – sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun – , niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anak bagimu, serta mengadakan untukmu kebun-kebun, dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS. Nuh: 10 – 12). []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAM