YERUSALEM— Imam Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ismail Nawahda mengutuk pernyataan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Ia pun menekankan bahwa keputusan tersebut telah mengabaikan keberadaan warga Palestina.
Sheikh Ismail Nawahda mengatakan, “100 tahun lalu deklarasi Balfour menjanjikan tanah Palestina kepada mereka yang tidak berhak (para Zionis),” ujarnya
Ismail melanjutkan, “Lalu terjadi penjajahan di Yerusalem, dan AS tanpa peduli pada hak-hak warga Palestina dan Muslim mengatakan kota suci ini menjadi ibu kota Israel. ” ujar dia.
Yerusalem akan terus milik warga Arab dan umat Islam, ungkap Sheikh Nawahda.
“Kami berharap reaksi terhadap keputusan AS dan sikap dunia Islam akan menuai hasil.” pungkasnya
Yerusalem tetap menjadi pusat konflik Israel-Palestina, dengan Palestina yang mengharapkan Yerusalem Timur saat ini masih diduduki Israel menjadi ibu kota negaranya kelak. []
Sumber:AnadoluAgency