PERNAH Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengakhirkan shalat Isya, beliau suka jika shalat Isya itu ditunda andai tidak memberatkan umatnya (Diriwayatkan oleh Muslim).
Umar bin Khattab pernah datang menghadap, “Wahai Rasulullah, ibu-ibu dan anak-anak sudah tidur.”
BACA JUGA: Asal Muasal Shalat Lima Waktu
Rasulullah kemudian keluar dari biliknya dengan rambut meneteskan air. Beliau lalu mengusap air dari bagian wajah beliau seraya berkata, “Ini adalah waktu yang tepat. Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya mereka aku titahkan untuk melaksanakan shalat Isya pada menit-menit ini.”
Anas bin Malik menuturkan, “Saya belum pernah shalat di belakang imam yang lebih ringan dan lebih sempurna shalatnya daripada Rasulullah.”
Pernah suatu saat ketika Rasulullah sedang shalat, terdengar suara tangisan bayi seorang ibu yang turut shalat berjamaah.
BACA JUGA: Umar Menyatukan Shalat yang Berpencar
Rasulullah mengatakan, “Awalnya aku hendak membaca surat yang panjang dalam shalatku, tetapi karena aku mendengar tangis bayi, maka aku memendekannya, karena aku tahu perasaan seorang ibu yang tengah shalat terusik dengan tangis anaknya.”
Sungguh, suatu bentuk kecintaan beliau terhadap umatnya tidak perlu diragukan lagi, beliau manusia sempurna yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. []
Sumber: Abdul-Wahhab bin Nasir Ath-Thariri. 1435 H. Al-Yaum An-Nabawi, Agenda Harian Rasulullah ﷺ. Jakarta: as@-prima pustaka.