Oleh: NS Risno
DALAM Al Qur’an, kata iman selalu berlanjut dengan kata amal. Artinya iman dan amal itu tidak bisa berdiri sendiri, keduanya saling menyertai dan tidak bisa dipisahkan. Iman tanpa amal tidak akan berarti, begitu juga amal tanpa iman hanya akan sia sia.
“Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal tanpa iman.” (HR.Ath-Thabrani ).
Iman itu pengakuan, sedang amal merupakan bukti dari pengakuanya. Orang yang mengaku beriman harus membuktikan atas keimananya. Mengaku beriman kepada Allah, percaya dan mengakui bahwa Allah itu ada, Allah itu pencipta, pemilik, penguasa dan mengatur alam semesta. Percaya dan mengakui bahwa hanya Allah yang berhak dan patut untuk disembah, ditaati dan diibadahi.
Maka pengakuan keimanannya itu harus ditindak lanjuti dengan pembuktian; ia harus menyembah kepada Allah, taat kepada Allah, tidak menduakan, tidak membuat tandingan tandingan dalam penyembahan dan pengabdiannya. Bukti bukti itu harus diwujudkan dalam bentuk perbuatan yang nyata dan tindakan yang jelas.
Orang yang mengaku beriman kepada Allah tapi tidak ada bukti atas keimananya, mengaku percaya adanya Allah namun sepanjang hidupnya tidak menunjukan adanya kepercayaan kepada Allah. Tidak menyembah Allah, tidak merasa diawasi oleh Allah, perbuatanya bebas sebebas bebasnya, larangan tidak diindahkan perintah tidak dilaksanakan. Pengakuan keimanan yang semacam itu jelas bukan keimanan yang sesungguhnya.
Begitupun sebaliknya, amal yang dikerjakan tanpa didasari keimanan juga akan sia sia. Sebesar apapun kebaikannya, segede apapun jasa perjuanganya, semanfaat apapun karyanya bagi khalayak namun jika kebaikannya, perjuanganya, jasanya, karyanya tidak disertai dan dilandasi keimanan. Maka semua itu hanya akan dihargai oleh manusia, hanya akan dicatat dalam sejarah didunia.
Sedang di hadapan Allah tidak ada nilainya. Diakherat tidak ada catatan, semua amal kebaikanya menjadi sia sia belaka.
“Dan orang orang kafir amal amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah datar,yang disangka air oleh orang yang dahaga,tetapi bila didatanginya air itu ia mendapati sesuatu apa pun.Dan didapatinya (ketetapan ) Allah di sisinya,lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.” (An-Nur : 39 ).
“Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan ,lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (Al -Furqan : 23 ).
Iman dan amal dua hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya satu paket. Iman harus disertai amal dan amal harus dilandasi iman. Wallahu a’lam. []