TAK dipungkiri bahwa kebanyakan orang berislam adalah karena faktor keturunan, tanpa memahami rukun dan bagaimana penjelasan rukun-rukunnya. Padahal bila dirinci ternyata banyak hal asing yang belum diketahui. Salah satunya iman kepada Rasul Allah.
Urgensi beriman kepada Rasul Allah
1. Termasuk rukun Iman
2. Wajib beriman kepada semua Rasul
Barang siapa yang kufur dan tidak beriman kepada salah satu nabi, maka dianggap kufur kepada seluruh Nabi Allah
لا نفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
“Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (QS. Al-Baqarah: 285
3. Isi dakwah Rasul adalah tauhid dan mengingkari thogut
Defenisi Nabi dan Rasul
Nabi
Secara bahasa, nabi berasal dari kata النَّبَأ ‘kabar/berita’.
Rasul
Secara bahasa, rasul berasal dari kata الرِّسَالَة ‘utusan/surat’, sedangkan الرَّسُوْلُ ‘utusan’.
Perbedaan nabi dan Rasul
Ada 2 pendapat yang terkuat.
1. Nabi tidak diberikan syariat baru, dia hanya diutus kepada kaum yang telah memiliki syariat sebelumnya. Sebagaimana nabi-nabi bani Israil yang semuanya mengikuti syariat nabi Musa ‘Alaihissalam, seperti nabi Dawud ‘Alaihissalam, Sulaiman ‘Alaihissalam, Ayub ‘Alaihissalam, Daniel ‘Alaihissalam dan nabi-nabi yang lain. Mereka semua mengikuti syariat nabi Musa ‘Alaihissalam. Setelah itu, muncul nabi ‘Isa ‘Alaihissalam sebagai rasul dengan membawa syariat baru, karena di samping sebagai nabi, beliau adalah seorang rasul.
BACA JUGA: Implementasi Iman pada Qadha dan Qadar Sebagai Penghibur Ketika Tertimpa Musibah
Adapun rasul diutus dengan syariat baru. Pendapat ini cukup kuat. Namun pendapat ini juga menjadi problem karena sebagian Nabi disifati dengan Rasul sementara tidak membawa syariát baru. Misalnya Nabi Ismaíl álaihis salam, Allah berfirman tentangnya :
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi” (QS Maryam : 54)
Atau nabi Harun dan Yusuf
2. Nabi tidak diutus kepada kaum yang menentang atau belum ada syariat sebelumnya. Pada poin ini terdapat sedikit persamaan dengan poin sebelumnya. Namun, pada poin ini lebih menitikberatkan kepada kaum yang menentangnya.
Adapun rasul diutus kepada kaum yang menentang syariat yang dibawanya atau belum ada syariat sama sekali.
Sebagaimana kaum nabi Nuh ‘Alaihissalam. Nabi Nuh ‘Alaihissalam adalah seorang rasul, di mana tidak ada Rasul sebelumnya meskipun sebelum Nuh sudah ada Nabi Adam. Ketika nabi Nuh ‘Alaihissalam datang kepada kaumnya, mereka menentangnya, karenanya Nuh adalah rasul yang pertama. Nabi bersabda tentang hadits syafaát ketika di padang mahsyar :
فَيَأْتُونَ نُوحًا، فَيَقُولُونَ: يَا نُوحُ، أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ الأَرْضِ
“Maka merekapun mendatangi Nuh, lalu mereka berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah rasul pertama yang diutus ke bumi”(HR. Bukhari)
Tingkatan Nabi dan Rasul
1. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Beliau adalah yang memiliki kedudukan yang paling terpuji (مَقَامٌ مَحْمُوْدٌ). Beliau memiliki kedudukan tertinggi dari para rasul, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri t berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ، وَلَا فَخْرَ
“Aku adalah pemimpin seluruh anak Adam dan aku tidak sombong.” (HR. Ibnu Majah)
2. ‘Dua kekasih/khalil’ (الْخَلِيْلَانِ) (yang salah satunya adalah Ibrahim álaihis salam)
Allah ﷻ berfirman,
وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
“Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kekasih(-Nya).” (QS. An-Nisa’: 125)
BACA JUGA: Iman pada Hari Kebangkitan
3. Para rasul yang memiliki keteguhan
.( أُولُوا الْعَزْمِ )
Ulul Azmi adalah para nabi dan rasul yang memiliki keteguhan dan kesabaran tinggi, sebagaimana firman Allah ﷻ,
فَاصْبِرْ كَما صَبَرَ أُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ
“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati.” (QS. Al-Ahqaf: 35)
‘
Diantaranya:
Nabi Nuh ‘Alaihissalam, Ibrahim ‘Alaihissalam, Musa ‘Alaihissalam, ‘Isa ‘Alaihissalam dan Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Setelah itu adalah para rasul yang lainnya, lalu para Nabi yang bukan Rasul.
4. Rasul yang lainnya
5. Nabi yang bukan Rasul
Jumlah Nabi dan Rasul
Yang wajib diketahui: 25.
Dalam satu hadis disebutkan bahwa para rasul berjumlah 315, sedangkan nabi berjumlah 124.000. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari,
يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَمِ الْمُرْسَلُونَ؟ قَالَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَبِضْعَةَ عَشَرَ، جَمًّا غَفِيرًا وَقَالَ مَرَّةً خَمْسَةَ عَشَرَ
“‘Wahai Rasulullah, berapakah jumlah para rasul?’, beliau menjawab, ‘tiga ratus sekian belas, mereka sangat banyak’, terkadang beliau bersabda, ‘Lima belas’.”(HR. Ahmad)
Wahai Rasulullah, berapakah jumlah para nabi?’, beliau bersabda, ‘Seratus dua puluh empat ribu nabi’, aku berkata, ‘berapakah jumlah para rasul dari mereka?’, maka beliau menjawab, ‘Tiga ratus tiga belas’(HR. Hakim)
Ulama mengomentari bahwa hadits ini tidak shohih / Hasan .
Nabi dan Rasul tersebut dibagi menjadi 2:
Pertama, ada yang diceritakan di dalam Al-Quran, dibagi lagi menjadi
– Yang diperselisihkan sebagai Nabi dan Rasul
– Yang disepakati
Kedua, ada yang tidak diceritakan di dalam Al-Quran.(QS. An-nisa: 164)
Hakikat Kenabian
Anugerah kepada siapa yang Allah pilih
(Yang berhak dan pantas). Mereka memiliki sifat-sifat mulia.
Tugas kenabian
1. Mengenalkan tugas makhluk (beribadah)
2. Menjelaskan syari’at secara detil. (Al-Qur’an dan hadits)
3. Mengenalkan Allah
4. Memberi peringatan dan kabar gembira
5. Menjadi teladan (karena itu mereka diutus dari kalangan manusia itu sendiri): bagaimana menjadi ayah, kepala negara, anak dll.
Sifat Para Rasul
Sebagai Rasul:
1. Diberikan Wahyu: melalui mimpi, didatangi Malaikat dalam wujud asli, menjelma, mewahyukan langsung ke hati Nabi, berbicara langsung dengan Allah
2. Ma’sum (dijaga dari kesalahan dalam menyampaikan wahyu)
3. Dijaga dari dosa besar dan kecil. Adapun jika melakukan segera bertaubat. Seperti Yunus, Adam
BACA JUGA: Rahasia di balik Beriman pada yang Gaib
4. Diberi Mukjizat: kejadian – kejadian di luar kebiasaan yang membuktikan secara zatnya bahwa Rasul urusan Allah. Dan tidak mampu dilakukan oleh jin atau manusia
Sebagai manusia:
Mereka adalah kalangan manusia hanya diberi Wahyu.
Mereka menikah, lapar, istirahat, tidur, buang hajat, sakit, lupa, takut, marah, sedih menangis, meninggal.
Sebagai hamba:
Nabi dan Rasul paling kuat ibadah; kaki Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bengkak karena shalat. Saat ditanya: beliau menjawab karena aku ingin menjadi hamba yang bersyukur.
Sebelum wafatnya beliau berwudhu, pingsan, wudhu lagi kemudian pingsan lagi
Dan konsekuensi seorang hamba: ibadah
Wallahu a’lam bi showab. []