CILILIN–Pasca Kejadian keracunan tape massal di Kabupaten Purwakarta hingga menewaskan satu orang warga, kini warga kampung Cikopeng, desa Kidang Pananjung, RT 2, RW 01, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat memilih berhenti produksi tape ketan.
Padahal hampir seratus persen warga desa Kidang Pananjung penghasilan utamanya sebagai pengrajin ketan. Ada dua jenis tape yang menjadi andalan warga disini, yaitu tape ketan dan tape singkong atau peyeum.
“Saya sangat prihatin dengan musibah yang menimpah warga saya, karena disini memang penghasilan utama 75 persen disini berjualan tape,” Kata Aep Saepudin selaku Kepala Desa Kidang Pananjung, Jumat, (5/1/18).
Diakui Aep, kejadian keracunan tape ketan yang diproduksi oleh warganya baru kali ini terjadi setalah puluhan tahun warganya memproduksi tape.
“Sebelumnya belum pernah ada kejadian seperti ini,” Tambah Aep saat ditemui di kampung Cikopeng.
Untuk sementara waktu produksi tape dihentikan karena takut tidak laku pasca kejadian ini.
“Berjualan ketan tape ini kan berkeliling makanya dengan adanya informasi ini takutnya tidak laku gitu,” pungkasnya.
Dirinya selaku Kepala Desa berharap masalah ini cepat selesai sehingga perekonomian warganya bisa kembali pulih.
“Harapan saya masalah ini tidak berkepanjangan terus, dan penjualan tape bisa kembali seperti semula,” Tambahnya.
Reporter: Saifal