JAKARTA—Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Tahun 2017 lalu, kuota haji Indonesia mencapai 221 ribu. Jemaah umrah Indonesia dalam setiap tahunnya juga sangat banyak, hampir 1juta jemaah.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis melihat hal ini menjadi peluang tersendiri bagi pengusaha Indonesia.
Menurutnya, saat ini sudah mulai ada gerakan dari sejumlah pengusaha sehingga beberapa makanan Indonesia juga sudah ada di Saudi.
“Importir Saudi sudah mulai melirik. Pabrik tempe tahu sudah ada yang memproduksi dalam jumlah besar,” katanya kepada Islampos.com melalui keterangan persnya di Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Sri juga menyatakan bahwa pihaknya juga akan memprioritaskan produk Indonesia untuk disediakan oleh perusahaan penyedia katering jemaah haji. Produk tersebut bisa berupa teh dan kopi Indonesia, atau bahan makanan lainnya.
“Dari segi rasa tentu jemaah akan lebih senang dengan produk Indonesia,” jelasnya.
“Ini peluang. Kalau dimanfaatkan keuntungannya akan kembali ke Indonesia,” ungkapnya.
Untuk diketahui, selama operasional haji, jemaah Indonesia mendapat layanan katering di Jeddah, Madinah, Arafah-Muzadalifah-Mina (Armina), dan Makkah.
Tahun ini, Kementerian Agama bahkan mengusulkan agar jemaah bisa diberikan katering sebanyak maksimal 40 kali selama di Makkah. Tahun lalu, jemaah hanya mendapat layanan 25 kali makan selama di Makkah. []
Reporter: Rhio