MANTAN perdana menteri dan Ketua Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) Imran Khan para pemimpin Muslim di seluruh dunia untuk bersatu demi kepentingan umat Islam. Imran Khan juga mendesak Organisasi Negara-negara Islam (OKI) untuk menyuarakan ketidakadilan terhadap negara-negara Muslim.
Hal ini diutarakan oleh mantan perdana menteri tersebut saat berbicara dengan para ulama, akademisi, pembuat kebijakan, dan mahasiswa dari Turki.
Imran Khan mencatat bahwa para penguasa negara Muslim harus bersatu demi umat Islam. “Masalahnya terletak pada kepentingan pribadi karena penguasa Muslim tidak peduli dengan opini publik,” klaimnya.
Imran Khan kemudian menyoroti kekejaman pasukan Indian Illegally Occupied Jammu and Kashmir (IIOJK) di semua forum internasional. “Terlepas dari kekejaman India, orang-orang Kashmir harus untuk mendapatkan hak-hak mereka,” tambahnya.
BACA JUGA: Khawatir Saudi-Iran Perang, Imran Khan: Ini Bisa Jadi Bencana untuk Pakistan
Imran Khan berpendapat bahwa India tidak akan punya pilihan selain segera memberikan hak kepada warga Kashmir. Imran Khan menegaskan kembali bahwa perselisihan Kashmir tidak dapat diselesaikan melalui cara militer.
Siapa Imran Khan?
Imran Ahmed Khan Niazi HI(M) kelahir 5 Oktober 1952 adalah seorang politikus Pakistan dan mantan kapten Kriket yang menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan ke-22. Ia menjabat mulai dari Agustus 2018 hingga April 2022, dan dia digulingkan melalui mosi ketidakpercayaan pada Majelis Nasional. Dia adalah pendiri dan ketua Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).
Lahir dari keluarga Niazi Pashtun di Lahore, Khan lulus dari Keble College, Universitas Oxford, Inggris, pada tahun 1975. Ia memulai karir kriket internasionalnya pada usia 18 tahun, tahun 1971 melawan Inggris.
BACA JUGA: Kisah Abdul, Muslim India yang Disayangi Ratu Inggris
Imran Khan mendirikan rumah sakit kanker di Lahore dan Peshawar, dan Namal College di Mianwali, sebelum memasuki dunia politik. Ia kemduian mendirikan PTI pada tahun 1996, dan memenangkan kursi di Majelis Nasional pada pemilihan umum tahun 2002, dan menjabat sebagai anggota oposisi dari Mianwali hingga tahun 2007.
PTI memboikot pemilihan umum tahun 2008 dan menjadi partai terbesar kedua berdasarkan suara terbanyak pada pemilihan umum tahun 2013. pemilu. Dalam pemilihan umum 2018, PTI menjadi partai terbesar di Majelis Nasional, dan membentuk pemerintahan koalisi bersama orang-orang independen dengan Imran Khan sebagai Perdana Menteri. []
SUMBER: ARY NEWS | WIKIPEDIA