JAKARTA-Probematika imunisasi dan vaksinasi saat ini kembali mencuat dengan adanya program pemerintah mengampanyekan vaksin Measles dan Rubela (MR).
Banyak masyarakat yang bertanya-tanya, imunisasi dan vaksin amankah? Bahkan sebagian media juga ada yang mempublikasikan berita terkait vaksin dan imunisasi yang kebenarannya belum jelas.
Dalam kata sambutan di acara Seminar dan Diskusi Panel Imunisasi dalam Islam (9/9/2017), perwakilan dari Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) mengatakan, ”Masalah imunisasi di tengah masyarakat menjadi problem, bukan karena masyarakat tidak mau imunisasi, tetapi karena masyarakat masih ragu.”
Untuk menjawab keraguan masyarakat, serta menanggapi isu yang berkaitan dengan imunisasi dan vaksin, Perhimpunan Profesi Kesehatan Muslim Indonesia (PROKAMI) menyelenggarakan seminar imunisasi tersebut.
Sebagai pembicara dari BPOM, Didin Trisna Sayakti mengatakan bahwa vaksin MR telah melakukan uji klinis dan dinyatakan aman. Pengujian vaksin tidak hanya pada komponen vaksinnya saja akan tetapi setelah sertifikat BPOM diberikan pengawasan akan tetap dilakukan.
Adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Arifianto, dokter spesialis anak mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi bukan karena vaksinnya.
“Dari 25 juta vaksin yang telah digunakan, hanya ada 11 pelapor kejadian KIPI, dan 11 pelapor tersebut, ketika diselidiki oleh Komnas KIPI, bukan karena vaksinnya, tetapi karena vaktor lain, misalnya seorang anak diimunisasi saat dalam kondisi sakit, sehingga menimbulkan KIPI,” ucap Arifianto.
Dalam agama Islam, penggunaan suatu vaksin, tidak hanya aman, akan tetapi juga halal, oleh karena itu jika suatu vaksin halal dan membawa kemaslahatan, makan boleh untuk digunakan. [Eka Aprila]