INDIA—Mahkamah Agung India dilaporkan telah memerintahkan agar seorang pendiri Partai Bharatiya Janata (BJP), LK Advani diadili. Tak hanya Advani, pemimpin partai BJP lainnya juga ikut diadili terkait kasus pembongkaran sebuah masjid yang dibangun pada abad ke-16.
Menurut laporan Al-Jazeera pada Jumat (21/4/2017), Advani dan kelompoknya diduga terlibat persekongkolan kriminal dalam pembongkaran sebuah masjid abad ke-16 sekitar 25 tahun yang lalu.
Masjid Babri di Ayodhya, di Negara Bagian Uttar Pradesh, dirobohkan oleh para aktivis Hindu pada Desember 1992. Tindakan ini langsung menyebabkan kerusuhan yang meluas dan menyebabakan lebih dari 2.000 orang tewas.
Keputusan Mahkamah Agung tersebut disambut gembira oleh kalangan ulama Muslim di India. Advani, 89, bersama dengan Murli Manohar Joshi dan Uma Bharti, sebelumnya telah didakwa terbukti melakukan pidato bernada hasutan yang mendorong para aktivis menghancurkan Masjid Babri.
Putusan Mahkamah Agung pada Rabu datang setelah pengadilan yang lebih rendah menjatuhkan tuntutan terhadap mereka dan menolak serangkaian upaya banding yang diajukan terdakwa.
Mahkamah memutuskan para pemimpin BJP itu akan menghadapi tuduhan konspirasi yang lebih serius dan diadili oleh pengadilan khusus di Lucknow yang menangani kasus pembongkaran masjid tersebut, kata Zafaryab Jilani, seorang pengacara untuk pemohon.
“Para hakim mengesampingkan perintah pengadilan sebelumnya yang menjatuhkan dakwaan konspirasi terhadap para pemimpin ini. Pengadilan menerima banding dari penuntut dan atas nama kami menghidupkan kembali tuntutan tersebut,” kata Jilani.
Mahkamah Agung juga memutuskan seorang politisi senior BJP lainnya, Kalyan Singh, yang menjabat menteri utama Uttar Pradesh pada saat insiden pembongkaran masjid tersebut, harus menghadapi tuntutan konspirasi kriminal. []