INSIDEN tewasnya lebih dari 40 tentara India pada Kamis (14/2/2019) pekan lalu karena serangan bom – dan tembak-menembak yang terjadi sesudahnya mengakhiri harapan terjadinya perdamaian Pakistan-India dalam waktu dekat. India dan Pakistan memang sejak lama telah menjadi negara tetangga yang tidak bisa akur, dan perebutan Kashmir menjadi pemicu utama pertikaian Pakistan-India.
Kashmir adalah masalah peka bagi India dan Pakistan sejak kemerdekaan. Wilayah tersebut dibagi menjadi zona di bawah Pakistan dan India, di samping Cina.
Gelombang kekerasan baru mengancam kestabilan kawasan – serangan minggu lalu di daerah Pulwama adalah salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan India di Kashmir dalam puluhan tahun, karena sekitar 50 orang tewas akibat serangkaian ledakan dan tembak-menembak.
BACA JUGA: Hindari Serangan Hindu, 6.000 Muslim Kashmir Berlindung di Masjid-masjid
Peningkatan ketegangan ini terjadi sementara tercatat angka kematian terburuk di kawasan sampai sejauh ini sepanjang satu dekade. Pada tahun 2018, lebih 500 orang meninggal, termasuk warga sipil, pasukan keamanan dan milisi.
Karena India dan Pakistan merupakan kekuatan nuklir, konflik baru apa pun di antara kedua negara itu telah menciptakan masalah baru. Akibat konflik India-Pakistan terutama dirasakan penduduk setempat.
Sampai sejauh ini sudah terjadi dua perang (tahun 1947 dan 1965), beberapa bentrokan bersenjata, sejumlah serangan terhadap militer dan warga sipil, serta peningkatan ketegangan dengan para tetangga.
Hasilnya, sekarang ekonomi kawasan dalam keadaan rapuh, dengan angka pengangguran yang tinggi, ketidakstabilan politik dan menurut Lord Nazir Ahmed – anggota parlemen Inggris dan ahli Kashmir – menjadi tempat yang subur bagi kegiatan teroris.
Kashmir sudah diperebutkan bahkan sebelum berakhirnya kekuasaan Inggris di tahun 1947 – ketika anak benua tersebut terbagi menjadi India yang sebagian besar penduduknya umat Hindu dan Pakistan yang mayoritasnya adalah Muslim.
Perang India-Pakistan kedua terjadi pada tahun 1965, dan pada tahun 1980-an dan 1990-an, ketidakpuasan terhadap kekuasaan India menimbulkan pemberontakan yang ditandai dengan penolakan bersenjata, unjuk rasa massal dan peningkatan kelompok milisi dukungan Pakistan.
Tahun 1999 India terlibat konflik singkat tetapi serius dengan pasukan yang didukung Pakistan – saat itu, India dan Pakistan telah menyatakan diri sebagai kekuatan nuklir.
Puluhan ribu orang tewas sejak konflik mulai terjadi.
Penduduk negara bagian Jammu dan Kashmir di bawah India adalah lebih 60% Muslim, sehingga menjadi satu-satunya negara bagian di dalam India dimana Muslim adalah mayoritas penduduk. []
SUMBER: BBC