INDIA — Pemerintah India menyulap 20 ribu gerbong kereta api lama menjadi ruang isolasi pasien Covid-19. Hal itu diungkapkan Menteri Perkeretaapian dan Industri India, Piyush Goyal, melalui sebuah tweet pada 28 Maret 2020 lalu.
Dalam tweet-nya, Goyal memperlihatkan bagian dalam kereta yang telah diubah menjadi ruang isolasi.
Preparing to Combat Coronavirus: In a novel initiative, Railways has converted train coaches into isolation wards for COVID-19 patients 🛌
Now, Railways will offer clean, sanitised & hygienic surroundings for the patients to comfortably recover. #IndiaFightsCorona pic.twitter.com/miYO3LOGfN
— Piyush Goyal (मोदी का परिवार) (@PiyushGoyal) March 28, 2020
Kereta api merupakan moda transportasi andalan bagi masyarakat India, baik perjalanan dalam kota maupun lintas provinsi. Namun, semenjak telah diterapkan kebijakan lockdown pada 25 Maret lalu, salah satu layanan kereta api tertua di Asia ditutup untuk pertama kalinya sejak 1853.
BACA JUGA: Salman Khan Janji Beri Bantuan kepada 25 Ribu Pekerja Upahan Harian yang Terdampak Lockdown di India
Pengalihan fungsi gerbong menjadi ruang isolasi ini merupakan sebuah inovasi. 5.000 ruang isolasi pertama sudah bisa digunakan dalam kurun waktu dua minggu. Setiap gerbong dapat menampung hingga 16 pasien, lengkap bersama pos perawat, ruang dokter, dan tempat untuk persediaan dan peralatan medis.
Setelah selesai diubah, gerbong kereta api akan dikirim ke lokasi yang membutuhkan tambahan ruang perawatan saat terjadi lonjakan pasien yang positif terinfeksi virus Covid-19.
BACA JUGA: PM India Minta Maaf karena Penguncian yang Sakiti Rakyat
Perusahaan jasa transportasi kereta api India tersebut juga memiliki sebanyak 125 rumah sakit yang tersebar di seluruh India, sehingga telah piawai dalam membangun fasilitas kesehatan yang memadai dan sesuai dengan standar.
Selain memiliki keahlian dalam mengoperasikan rumah sakit, mereka juga sebelumnya telah mengubah gerbong kereta api menjadi fasilitas layanan kesehatan di India sejak 1991. Dinamakan Lifeline Express, kereta berjalan ini telah merawat lebih dari 1 juta pasien selama 29 tahun beroperasi. Layanan yang diberikan pun bukanlah hanya sekedar check up dan memberi diagnosa, tetapi juga bisa menangani pasien yang membutuhkan operasi besar sekalipun. []