JAKARTA – Indonesia akan menjadi ruan rumah seminar internasional fikih falak yang nantinya digelar selama 3 hari mulai 28 sampai 30 November 2017 di Hotel Aryaduta Jakarta, Jakarta Pusat.
Tema yang diusung di seminar tersebut adalah ‘Peluang dan Tantangan Implementasi Kalender Global Hijriah Tunggal’.
Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin mengungkapkan acara ini akan menghadirkan 14 negara yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Turki, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Maroko, Yordania, Iran, Amerika Serikat, Inggris, India, dan Irlandia.
“Seminar Falak Internasional ini bukan hanya hajat umat Islam Indonesia saja tetapi juga dunia, makanya perlu kita perhatikan benar, teknis berjalannya acara,” ujar Amin seperti dikutip dari Tribun News, Jumat (24/11/2017).
Mengenai teknis pelaksanaan, Amin mengatakan hal itu masih terus dibahas oleh Bimas Islam.
“Dari sisi substansi pun, harus dipersiapkan dengan kuat. Meski pembahasan nanti sedikit banyak menanggapi hasil Konferensi Turki 2016 lalu, akan tetapi konsep andalan yang coba wakil Indonesia sodorkan dalam seminar, semoga juga bisa diterima oleh publik muslim dunia,” imbuh Amin.
Seminar ini akan dibuka dengan presentasi tiga narasumber utama, yaitu Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan bahasan Fikih Kalender Hijriyah Global, dan Ketua LAPAN, Thomas Jamaludin, yang akan membawakan paper berjudul Unifikasi Kalender Hijriyah Global.
Seminar ini rencananya akan melibatkan Setidaknya 112 pakar ilmu falak dan astronomi Indonesia.[]