JAKARTA-“Pemerintah dan rakyat Indonesia tolong selamatkan kami,” perkataan tersebut terlontar dari Nurhasan, salah satu pengungsi Rohingya di Indonesia yang hadir saat aksi 169 di Patung Kuda, Jakarta (16/9/2017).
Myanmar tidak mendengar tuntutan masyarakat internasional, krisis tak kunjung reda, setiap hari membunuh,
setiap hari berlaku sesukanya, apakah Rohingya tidak ada hak untuk hidup di bumi ini?
“Saya sebagai perwakilan Rohingya meminta kepada rakyat dan pemerintah Indonesia, tolonglah etnis Rohingya yang masih tersisa di sana, tidak banyak, hanya tersisa 20 % saja,” pinta Hasan.
Nurhasan menceritakan, setiap saat Muslim Rohingya meminta masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan mereka.
“Rakyat dan pemerintah Indonesia tolong selamatkan Rohingya yang masih berada di Arakan, Myanmar, kami tidak minta obat-obatan, tidak minta makanan, kami hanya minta diselamatkan,” ucap Hasan.
“Kita tidak diberi makan tidak apa-apa, asalkan diselamatkan nyawa, “ tambahnya.
Permintaan yang cukup menyayat hati bagi siapa yang mendengarnya. Etnis yang selama ini kita perjuangkan hak nya, hadir di tengah-tengah aksi 169, meminta secara langsung agar masyarakat dan pemerintah Indonesia menolong mereka.
Begitu pedihnya penyiksaan yang dialami Muslim Rohingya, hingga mereka lebih memilih tidak makan dan meminta diselamatkan nyawa.
“Nurhasan adalah salah satu yang Allah selamatkan dari kekejaman pemerintah Myanmar, setiap kali saya mengingat Muslim Rohingya lainnya, air mata saya menetes, “ tutur Sohibul Iman.
Antara Muslim yang satu dengan yang lainnya bersaudara, jika satu sakit maka yang lainnya pun akan sakit. Rohingya adalah bagian dari saudara kaum Muslimin dan umat Islam bertanggung untuk melindungi Muslim Rohingya.