SESEORANG yang berleha-leha dalam menjalani hidupnya, enggan untuk bekerja, mungkin mengaharapkan sesuatu datang dengan sendirinya. Hal ini tidak bisa didiamkan dalam dirinya. Sebab, bagaikan langit yang menurunkan emas, hal itu tidaklah mungkin terjadi. Seseorang yang hanya berdiam diri tanpa usaha, ia tidak akan memperoleh rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Meski setiap orang telah diatur rezekinya, tetapi tetap saja, kita harus menjemputnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk bekerja. Kita harus menjemput rezeki. Sebab, rezeki tidak akan datang dengan sendirinya tanpa usaha dan kerja keras.
Bahkan, para nabi dan sahabat juga bekerja. Mereka bekerja dan makan dari hasil usaha tangan sendiri. Seperti halnya Nabi Dawud seorang pandai besi. Ia membuat baju perang dan makan dari usahanya sendiri. Kemudian, salah satu sahabat yang dekat dengan Rasulullah ﷺ Abu Bakar, seorang pedagang. Ketika diangkat menjadi khalifah, ia berjualan di pasar.
Ingatlah, langit tidak akan menurunkan emas. Jadi, sebagai seorang muslim, kita tidak boleh berhenti bekerja dalam kondisi apa pun.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika hari kiamat telah datang sedang di tangan salah seorang di antara kalian terdapat bibit pohon kurma (tanaman), jika ia mampu untuk tidak berdiri sampai ia menanamnya, lakukanlah,” (HR. Ahmad). []