SETIAP manusia akan mengalami fase-fase hidupnya. Fae-fase tersebut telah diatur oleh Allah SWT. Dimulai dari alam janin sampai ke alam akhirat. Di situlah kita harus mengingat, di mana pada fase terkahir itu merupakan penentu kehidupan kita yang kekal.
Diriwayatkan dari Rasulullah SAW, di mana beliau bersabda, “Kematian itu didatangkan seakan-akan ia adalah seekor kambing kibas yang sangat elok, kemudian dikatakan, ‘Wahai penghuni surga, apakah kamu sekalian mengenal kematian?’ Mereka lantas melihat kematian itu dan mengenalnya. Kemudian dikatakan, ‘Wahai penghuni neraka, apakah kamu sekalian mengenal kematian?’ Mereka lantas melihat kematian itu dan mengenalnya, kemudian kematian itu disembelih di antara surga dan neraka, lantas dikatakan, ‘Wahai penghuni surga kekal abadi selama-lamanya tanpa ada kematian, dan wahai penghuni neraka, kekal abadi selama-lamanya tanpa ada kematian’.”
Demikianlah yang dimaksud firman Allah Ta’ala, “Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan (yaitu) ketika segala perkara telah diputus,” (QS. Maryam: 39).
Itulah hal yang perlu kita ingat. Di mana pada hari itu segala sesuatu terputus. Kita tidak lagi dapat mengerjakan amal kebajikan untuk mendapatkan tempat yang indah di sisiNya. Jika kali ini kita sia-siakan hidup di dunia, maka penyesalan tersebut akan kita rasakan. Maukah Anda merasakan itu? []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 1/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang