Oleh: M Hamka Syaifudin
Penulis adalah Mahasiswa STIT Hidayatullah Batam
DALAM Mengarungi kehidupan ini banyak sekali godaannya, sehingga banyak di antara manusia yang terjerumus kedalam lembah kebinasaan.
Setiap Kenikmatan yang didapatkan tidak membuahkan rasa syukur tetapi malah sebaliknya. nikmat itu membuat mereka semakin Jauh dari Allah swt.
Dalam sebuah Hadits Qudsi Allah swt berfirman “Apabila kamu melihat manusia yang diberikan Kenikmatan oleh Allah, padahal ia selalu berkutat dalam kemaksiatan, maka sesungguhnya dia hanya mendapatkan Tipu daya Allah semata.
Setiap Muslim maupun Muslimah tentu ingin mendapatkan Kenikmatan yang banyak serta kehidupan yang mapan. Itu boleh Boleh saja, namun jika ingin berpikir lebih jauh, maka Kenikmatan yang terbesar dalam hidup ini adalah mendapatkan Cinta Allah swt.
Untuk apa punya banyak harta, tetapi tidak mendapatkan ketenangan dalam hidupnya, untuk apa banyak istri, anak, serta sanak famili, tetapi semuanya mejauhkan Kita dari cinta Allah swt.
Oleh sebab itu, mari kita berpikir lebih cerdas lagi bahwa sesungguhnya sumber ketenangan dalam hidup ini hanyalah mendapatkan Cinta dan Hidayah dari Allah swt semata.
Dengan mendapatkan cinta -Nya, maka kehidupan akan berada di bawah kendali kita. Karena Dialah yang mengatur segala sesuatu yang meliputi jagat raya ini. Ketika kita sudah mendapatkan cinta -Nya Maka Kenikmatan Kenikmatan serta kemudahan senantiasa berada dalam menyertai hidup ini.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah Rahimahullah berkata, ada sebab-sebab yang bisa mendatangkan kecintaan Allah swt kepada kita. Diantaranya sebagai berikut.
Pertama, senantiasa membaca serta mentadabburi Alquran dan Makna yang terkandung di dalamnya.
Kedua, senantiasa mengerjakan amalan Sunnah setelah mengerjakan yang Wajib.
Ketiga, selalu membasahi lisan dengan Berdzikir kepada-Nya.
Keempat, menampakkan kecintaan kepada Allah swt saat di kuasai hawa nafsu.
Kelima, renungan hati dalam memahami Asma Allah swt. Barangsiapa yang mengenal Allah dengan nama -nama dan sifat -sifat -Nya, Niscaya Allah akan mencintainya.
Keenam, Hati yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah swt.
Ketujuh, bermunajat kepada Allah di saat semua manusia terlelap dalam tidurnya.
Kedelapan, senantiasa membiasakan diri bergaul dan bersaudara dengan orang-orang Shaleh.
Kesembilan, tidak banyak berbicara selain mengandung kemaslahatan
Kesepuluh, menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan yang melalaikan kepada Allah.
Oleh sebab itu mari kita renungkan bersama dan berazam dalam diri untuk melakukan hal hal diatas. Dan senantiasa berusaha dan berdoa agar Allah swt senantiasa mendekap kita dalam Rahman dan Rahim -Nya. Wallahu a’lam. []