SHALAT merupakan ibadah yang dilaksanakan setiap hari secara rutin dan teratur oleh setiap muslim. Namun, dalam prakteknya, terkadang shalat dilakukan secara terburu-buru, tidak tukmaninah dan tidak khusyu.
Padahal, khusyu dalam shalat membuat ibadah terasa nikmat. Lantas, bagaimana agar shalat bisa lebih khusyu?
Dikutip dari buku karya Abdillah Firmanzah Hasan, ‘400 Kebiasaan Keliru dalam Hidup Muslim’, disebutkan ada 5 hal yang bisa dihindari agar shalat menjadi lebih khusyuk. Berikut 5 hal tersebut:
1 Jangan menahan hadas
Kita mungkin pernah merasakan betapa tak nyamannya menahan buang air kecil atau buang air besar, rasanya sulit untuk berkonsentrasi pada saat itu. Terlebih saat akan melakukan shalat. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sebelum memulai sholat agar shalat menjadi khusyu.
BACA JUGA: Wudhu Zahir dan Batin agar Shalat Khusyu
Seperti disabdakan Rasulullah ﷺ:
“Tidak ada shalat jika makanan telah dihidangkan dan tidak pula dalam keadaan menahan dua hal yang buruk (maksudnya kencing dan buang air besar).” (HR. Muslim)
Tapi jika dirasa mendesak, maka tak dilarang apabila shalat sambil menahannya. Sebagaimana Imam Nawawi juga membahas hal ini, “Menahan kencing dan buang air besar (termasuk pula kentut) mengakibatkan hati seseorang tidak konsen di dalam shalat dan khusyuknya jadi tidak sempurna. Menahan buang hajat seperti itu dihukumi makruh menurut mayoritas ulama Syafi’iyah dan juga ulam lainnya. Namun bila waktu sempit untuk shalat, misalnya jika makan atau bersuci bisa keluar dari waktu sholat, maka (walau dalam keadaan menahan kencing) tetap shalat di waktunya dan tidak boleh ditunda.”
2 Melaksanakan shalat saat makanan telah dihidangkan
Shalat hendaknya dilakukan dalam kondisi tenang dan jauh dari hal-hal yang mengganggu kekhusyukan. Seperti rasa lapar ataupun haus. Kita mungkin sering dilema saat lapar melanda, namun azan telah berkumandang, maka mana yang harus didahulukan?
Dalam hal ini, Rasulullah ﷺ bahkan menganjurkan untuk makan terlebih dahulu meskipun shalat hampir dilaksanakan. Sebagaimana hadis berikut:
“Jika shalat hampir ditegakkan (iqamah sudah dikumandangkan) sedangkan makan malam telah dihidangkan, maka dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kalangan ulama memandang hadis tersebut tak mutlak harus dilakukan, kecuali memang saat dalam kondisi perut yang sangat lapar. Jika tidak dalam kondisi lapar, maka hendaknya mendahulukan shalat.
3 Shalat dalam keadaan mengantuk
“Jika shalat seorang di antara kalian mengantuk ketika shalat, hendaklah ia tidur terlebih dahulu hingga hilang kantuknya. Jika kalian tetap shalat, sedangkan dalam keadaan mengantuk, kalian tidak tahu kalau mencela diri sendiri, padahal kalian ingin mungkin meminta ampun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut Imam Nawawi, “Hadis ini mengandung beberapa faedah. Di antaranya, dorongan agar khusyu dalam shalat dan hendaknya tetap terus semangat dalam melakukan ibadah. Hendaklah yang mengantuk untuk tidur terlebih dahulu agar kantuknya hilang. Kalau dilihat ini berlaku umum untuk shalat wajib maupun shalat sunah, baik shalat tersebut dilakukan di malam maupun siang hari.”
BACA JUGA: Bagaimana Cara Hilangkan Was-was agar Shalat Khusyu?
4 Sibuk bicara saat hendak memulai shalat
Saat shalat hakikatnya kita akan berhadapan dengan Allah. Imam Ali, ketika selesai wudhu, wajah beliau pucat karena beliau akan menghadap Rabbul’alamin. Oleh karena itu, kita hendaknya menghindari banyak obrolan yang tak bermanfaat dan tahu diri bahwa akan bertemu dengan Allah yang Maha pemilik alam semesta.
5 Berpakaian kurang sopan
Ketika hendak menghadap Allah, hendaknya kita bisa memilih pakaian yang sopan dan juga pakaian yang terbaik.
Rasulullah ﷺ pernah shalat memakai baju bergambar. Lalu beliau bersabda, “Gambar yang ada di baju ini menggangguku ketika sedang shalat, karena itu berikanlah baju ini kepada Abu Jahm dan bawakan untukku baju yang polos.” (HR. Muslim) []
Referensi: 400 Kebiasaan Keliru dalam Hidup Muslim/Karya: Abdillah Firmanzah Hasan/Penerbit: Elex Media Komputindo/Tahun: 2018