ALQURAN tak hanya diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Demi menjangkau dan memenuhi kebutuhan muslim khususnya penyandang tunanetra, mushaf Alquran juga diterjemahkan ke dalam huruf Braille.a
Alquran Braille ini merupakan sesuatu yang berharga ba gi muslim penyandang tunanetra. Inilah salah satu hal yang disadari oleh Yadira Thabatah (34) dan suaminya, Nadir Thabatah (33). Keduanya merupakan mualaf yang tinggal di Texas, Amerika Serikat (AS).
Yadira memutuskan memeluk Islam tiga belas tahun lalu. Namun, dia terkendala untuk mempelajari Islam. Ibu dengan empat anak itu mengalami kebutaan sejak lahir.
BACA JUGA: Alquran 3 Bahasa Segera Diluncurkan Akhir Tahun Ini
Saat Thabatah dan Nadir yang juga mengalami kebutaan pada sebagian penglihatannya, mencoba mencari sumber kitab suci yang bisa dibaca dalam bahasa Inggris, mereka tak bisa mendapatkannya.
Hingga akhirnya pada 2017, pasangan suami istri yang tinggal di Fort Worth, Texas itu melakukan terobosan. Keduanya mengabiskan delapan bulan untuk menerjemahkan Alquran dalam karakter huruf braille.
Mereka menggunakan situs penggalangan dana donasi untuk membuat Alquran braille. Mereka pun mulai memproduksi Alquran terjemahan braille itu secara langsung di rumah.
Dalam tiga tahun terakhir, melalui nirlaba Islam Dengan Sentuhan yang dibuat keduanya, pasangan suami istri itu berhasil mendonasikan lebih dari 150 Alquran braille ke masjid-masjid yang ada di Amerika Serikat. Alquran tersebut pun bisa dibagikan untuk Muslim yang memiliki keterbatasan dalam penglihatan, selain itu mereka juga membagikan secara langsung kepada individu yang mengalami keterbatasan penglihatan.
Tak hanya itu, keduanya juga meluncurkan aplikasi untuk membantu Muslim tunanetra belajar tentang agama.
“Saya benar-benar terharu, pada dasarnya saya adalah seorang pembaca. Saya beralih antara menjadi Muslim sekitar satu dekade lalu dan tak pernah membaca Alquran. Ini benar-benar memberikan kesempatan luas biasa kepada orang tunanetra lainnya, saya tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata,” kata Yadira Thabatah seperti dilansir dari Iqna, Rabu (13/3/2019.
Yadira sendiri pertama kali bisa membaca Alquran saat mengoreksi Alquran braille untuk terjemahan bahasa Inggris.
Sebelumnya, Yadira mendengarkan banyak kaset-kaset itu termasuk CD dengan terjemahan Alquran.
“Bagaimana Anda mengharapkan seorang Muslim yang tunanetra memiliki tingkat keimanan tertentu jika mereka bahkan tak bisa membaca kitabnya sendiri,” katanya.
Sementara itu seorang advokat hak-hak penyandang cacat yang juga Direktur Eksekutif Masjid Al Rabia, Chicago, Mahdia Lynn, mengatakan banyak organisasi keagamaan yang memandang aksesibilitas untuk kitab suci sebagai sebuah renungan.
Braille adalah sistem penulisan yang memungkinkan orang tunanetra dapat membaca dan menulis. Braille dibuat di Prancis hampir 200 tahun lalu.
BACA JUGA: Ketika Alquran Berubah Wujud
Alquran telah tersedia dalam huruf braille dalam bahasa Arab sejak 1980-an, ketika sebuah huruf braille pertama kali diterbitkan di Turki.
Alquran Braille sekarang banyak tersedia untuk Muslim di seluruh dunia, sebagian karena upaya seorang pria Turki tunanetra bernama Selahattin Aydin yang mendirikan Uni Internasional Layanan Braille Quran di Istanbul pada 2013.
Kelompok Aydin sejak itu membantu meningkatkan akses ke braille Alquran di seluruh dunia. Meski demikian versi braille dalam bahasa lain masih sulit didapat. []
SUMBER: IQNA