• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah

Ingin Selamat dari Dajjal? Persenjatai Diri dengan Ilmu Agama!

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Tsaqofah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
fitnah

Foto ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

DAJJAL seperti yang telah kita tahu akan datang dan menyebarkan fitnahnya di muka bumi ketika Akhir Zaman tiba, dan adalah rahasia Allah SWT kapan waktu datangnya Dajjal itu.

Mengenai hal ini, tentu semua orang tidak menginginkan terkena fitnahnya apalagi sampai dipertemukan dengannya.

Namun ada upaya-upaya yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan diri dari Dajjal dan segala bentuk fitnahnya. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan memepersenjatai diri kita dengan ilmu Agama.

Penguasaan ilmu agama yang dipadu dengan iman yang kuat kepada Allah SWT merupakan senjata ampuh untuk menghadapi segala bentuk fitnah, termasuk fitnah Dajjal.

ArtikelTerkait

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Akibat Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Sudah Kadaluarsa

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

BACA JUGA: Mana Versi yang Benar soal Tempat Turunnya Dajjal?

Rasulullah SAW sudah menyampaikan satu kisah tentang seorang pemuda Mukmin pemberani dari Madinah ketika berhadapan dengan Dajjal. Di dalam hadits tersebut dijelaskan betapa pentingnya ilmu dan iman dalam membentengi diri dari pelbagai macam fitnah.

Abu Sa’id al-Khudri RA menjelaskan, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Dajjal akan datang, dan ia diharamkan memasuki jalan-jalan kota Madinah. Ia pun singgah di padang gersang (Tanah gersang dengan kandungan garam yang tinggi) yang berada di dekat Madinah. Lalu seorang pemuda Mukmin terbaik menemuinya dan berkata, ‘Aku bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang telah diwartakan kedatanganmu oleh Rasulullah SAW.’

Dajjal lalu berkata kepada para pengikutnya, ‘Bagaimana pendapat kalian, jika aku membunuh orang ini lalu menghidupkannya kembali, apakah kalian masih meragukan ketuhananku?’ Mereka menjawab ‘Tidak.’

Dajjal pun membunuh pemuda itu dan menghidupkannya kembali. Dalam riwayat lain disebutkan, Dajjal pun menebasnya dengan pedang hingga tubuh pemuda itu terbelah dua, sampai-sampai kedua belahan tubuhnya itu terpisah sejauh tembakan anak panah.

Dajjal lalu memanggil pemuda itu. Pemuda itu berdiri dan menghampiri Dajjal dengan wajah berseri dihias senyuman, lalu berkata, ‘Demi Allah, kini aku menjadi semakin yakin tentang dirimu.’”

Riwayat lain menuturkan, ”Ketika Dajjal muncul, seorang pria Mukmin mendatanginya. Para pengawal dan pengikut Dajjal pun menghadangnya. Mereka lantas bertanya, ‘Engkau mau kemana?’

Advertisements

Pria Mukmin itu menjawab, ‘Aku mau bertemu orang yang baru datang itu.’

‘Tidakkah engkau beriman kepada tuhan kami?’ tanya mereka lagi.

Pria itu menjawab, ‘Tuhanku tidak pernah menghilang.’

Mereka pun berkata, ”Bunuh orang ini!’

Namun, di antara mereka ada yang menukas, ‘Bukankah tuhan kalian melarang kalian membunuh seseorang tanpa persetujuannya?’

Mereka lantas membawa orang Mukmin itu. Begitu melihat Dajjal, orang Mukmin itu berseru, ‘Wahai sekalian manusia, ini adalah al-Masih an-Dajjal yang sudah disebutkan oleh Rasulullah SAW.’

BACA JUGA: Ini yang Harus Dilakukan agar Selamat dari Dajjal!

Dajjal memerintahkan para pengikutnya agar orang Mukmin itu ditelantangkan untuk dibunuh. Ia berkata, ‘Tangkap dan pukuli dia!’

Para pengikut Dajjal pun memukuli perut dan punggung orang orang Mukmin itu bertubi-tubi.

Dajjal lalu bertanya kepada pria itu, ‘Tidakkah engkau beriman kepadaku?’

‘Engakau adalah al-Masih si pendusta besar,’ jawab orang itu.

Dajjal pun memerintahkan para pengikutnya untuk menggergaji tubuh orang Mukmin itu dari ujung tengah-tengah kepala sampai ujung tengah-tengah antara kedua kaki hingga terbelah dua.

Setelah itu, Dajjal berdiri di antara kedua belahaan tubuh itu, dan berkata, ‘Bangunlah!’ Tubuh orang Mukmin itu pun berdiri tegak.

‘Apakah sekarang engkau mau beriman kepadaku?’ tanya Dajjal kemudian.

Orang Mukmin itu menjawab, ‘Aku bertambah yakin tentang dirimu.’

Pria itu melanjutkan berbicaranya dengan berkata, ‘Wahai sekalian manusia, ia tidak akan dapat lagi melakukan tindakan yang sama seperti ini kepada siapa pun setelah apa yang kualami ini.’

Dajjal lalu menangkapnya untuk disembelih. Namun Allah SWT menciptakan tembaga yang membalut leher sampai pundak orang Mukmin itu. Sehingga, Dajjal tak bisa membunuhnya.

Setelah itu, ia pun memegang kedua tangan dan kaki orang itu, lalu melempar tubuhnya ke dalam api yang di bawahnya. Orang yang melihat menyangka bahwa pria Mukmin itu dilemparkan ke dalam neraka. Namun, sesungguhnya ia dilemparkan ke dalam surga.” Nabi SAW pun bersabda, “Pria inilah syahid teragung di sisi Allah” (HR Muslim).

BACA JUGA: Kehancuran Dajjal dan Para Pengikutnya di Akhir Zaman

Intisari hadits tersebut menunjukkan kepada kita pentingnya mempelajari ilmu agama. Seandainya pemuda Mukmin itu sebelumnya tidak memiliki pengetahuan tentang ciri-ciri Dajjal, tentu ia tidak akan tahu bahwa yang dihadapinya itu adalah Dajjal. Karena itu, siapa pun yang menghadapi para pelaku kebatilan, wajib membekali dirinya dengan ilmu.

Pemuda Mukmin itu sudah menegaskan bahwa yang dihadapinya itu adalah Dajjal, dan pembunuhan ini tak akan dilakukan lagi oleh Dajjal kepada orang lain sesudahnya.

Penegasan pemuda Mukmin ini disebabkan karena ia adalah seorang penurut ilmu agama yang sebelumnya sudah membaca hadits tentang peristiwa ini. Sehingga, ia pun tahu bahwa pemuda Mukmin yang disebutkan oleh hadits Nabi yang dibacanya itu adalah dirinya. []

Sumber: Kimat Sudah Dekat?/Dr. Muhammad al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press/2011

Tags: Dajjalfitnah dajjalilmu agama
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ikhlas dalam Shalat, Pentingkah? (2-Habis)

Next Post

Inilah Sederet Fakta Ilmiah dalam Alquran (2-Habis)

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Nabeez

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

13 Mei 2025
Kadaluarsa

Akibat Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Sudah Kadaluarsa

12 Mei 2025
jantung

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

11 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Mobil

Mobil Listrik vs Hybrid: Apa Bedanya dan Mending Pilih Mana?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

4 Janji Allah pada Orang Ahli Tahajjud

Oleh Saad Saefullah
3 April 2025
0
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Di antara janji-janji Allah bagi para ahli tahajjud adalah sebagai berikut.

Lihat LebihDetails

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

Apa saja hal-hal yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya berdampak besar jika dilakukan di tempat kerja?

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.