SETIAP muslim memiliki kewajiban untuk menjalankan shalat lima waktu. Dan Allah SWT menganjurkan kepada kita untuk melaksanakan shalat lainnya, yakni shalat sunnah.
Ya, shalat sunnah walau pun tidak diharuskan, akan tetapi membawa keberkahan bagi orang yang melaksanakannya. Termasuk dalam hal pahala dari Allah SWT itu sudah tidak diragukan lagi, jika kita ikhlas mengamalkannya.
Salah satu shalat sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW ialah shalat tahajud. Shalat ini memiliki keutamaan khusus. Dan orang yang melaksanakannya termasuk manusia istimewa. Sebab, ia terbangun di sepertiga malam di saat orang lain terlelap. Dan ia mengadu pada Allah di saat orang lain merasakan nikmatnya tidur.
Namun, permasalahan yang sering terjadi di sepertiga malam itu ialah rasa kantuk yang begitu berat. Lalu, harus bagaimana?
Apabila mengantuk, maka dianjurkan untuk meninggalkan shalat dan tidur terlebih dahulu agar segar kembali. Hal ini berdasarkan hadis Aisyah RA, bahwa Nabi SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian mengantuk ketika shalat, hendaklah ia tidur terlebih dahulu hingga segar kembali. Karena mungkin saja salah seorang dari kalian shalat sambil mengantuk, lalu ia hendak memohon ampun, tapi malah mencaci dirinya sendiri,” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari no. 212, Muslim no. 786).
Dan juga berdasarkan hadis Abu Hurairah RA dalam hadis yang ia marfu’kan, “Jika salah seorang dari kalian shalat malam, lalu bacaan Al-Quran terasa sulit di lidahnya, sehingga ia tidak tahu apa yang ia katakan, maka hendaklah ia berbaring terlebih dahulu.” []
Referensi: Keutamaan, Waktu dan Tatacara Shalat Tahajjud/Karya: Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qathani/Penerbit: Pustaka Ibnu ‘Umar