Oleh: Fitria Maulidina
Mahasiswi STEI SEBI
BISNIS adalah usaha untuk menjual suatu barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan.
Sebagian besar dari kita berfikir bahwa modal utama dari berbisnis adalah uang. Tetapi, dikutip dari pengantar buku yang berjudul “Bagaimana Rasulullah Berbisnis” yang dipaparkan oleh Dr.M Syafii Antonio,M.Ec, bahwa modal utama bisnis yang pertama yaitu kepercayaan.
BACA JUGA: Mari Berbisnis dengan Moral
Kepercayaan di dalamnya meliputi kejujuran, amanah dan pertanggungjawaban. Kedua adalah kompetensi yang meliputi profesionalisme, skill serta penguasaan aspek teknis.
Sudah seharusnya kita sebagai umat Rasulullah mengikutinya, salah satunya yaitu dengan berdagang atau berniaga. Seperti hadits berikut ini
تِسْعَةُ أَعْشَارِ الرِزْقِ فِي التِّجَارَةِ
“Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan.“
Perjalanan bisnis Rasulullah dimulai sejak beliau berusia 12 tahun, saat itu beliau ikut pamannya yaitu Abu Thalib berdagang ke Syam. Selanjutnya ketika menuju usia dewasa, Rasulullah memulai usahanya sendiri, beliau mulai dengan berdagang kecil–kecilan.
Beliau membeli barang dari pasar, lalu dijual kembali kepada orang lain. Sampai pada akhirnya banyak investor yang mempercayai uangnya dikelola Rasulullah.
Dalam menjalankan bisnisnya, beliau memperkaya diri dengan kejujuran, keteguhan memegang janji, tanggung jawab, sehingga beliau mendapat gelar Al Amin (yang dapat dipercaya).
Setelah menikah pun Rasulullah tetap berbisnis bersama Khadijah, mereka menjalankan bisnis berdua dengan sukses.
Nah, itu sedikit cerita perjalanan bisnis Rasulullah yang sangat sukses. Berikut adalah cara Rasulullah berbisnis:
1. Memiliki pengetahuan tentang hukum jual beli
Hukum jual beli itu sendiri terdapat dalam Q.S Al Baqarah ayat 275 yang artinya: “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”
Nah sudah jelas kan Allah menghalalkan jual beli. Dalam transaksi jual beli kita harus menguasai produk, menerapkan strategi pemasaran, dll.
BACA JUGA: Shalat Dhuha, Rahasia Sukses Sandiaga Uno di Dunia Bisnis
2. Jujur dan Amanah
Nah yg satu ini point yg sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap pembisnis yaitu jujur dan amanah. Rasulullah adalah teladan yg sempurna dalam kejujuran dan amanah.
Sikap yang harus ditanamkan dlm hal ini yaitu, tidak berlebihan saat mengenalkan produk, tidak menutupi baik buruknya produk(transparan), tidak mengurangi kualitas atau kuantitas produk, tidak mengambil keuntungan terlalu banyak, komitmen dengan janji.
3. Disiplin Waktu
Disipllin waktu dengan bagaimana kita mengelola waktu dengan baik, pentingnya istirahat, serta tidak melalaikan ibadah karena aktivitas bisnis, nah jangan sampai karena keasikan bisnis kita sampai lupa ibadah.
4. Rapi Administrasi
Dalam bermuamalah kita diperintahkan untuk mencatat dengan jelas segala bentuk transaksi sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al – Baqarah: 282
5. Membayar zakat dan banyak bersedekah
Nah bagi kalian para pebisnis yang aset/hartanya sudah mencapai nisab, kalian harus mengeluarkan zakat sebagaimana seorang muslim.
Sejatinya, pebisnis sulit sekali menghindari hal hal syubhat, karena manusia tak luput dari salah dan khilaf. Maka dari itu Rasulullah memerintahkan para pebisnis untuk menebus kesalahan atau kekurangan dalam berbisnis dengan bersedekah. Selain untuk menebus kesalahan, sedekah juga dapat membuka pintu rezeki.
Nah jadi kesimpulannya, Rasulullah adalah teladan bagi kita semua, salah satunya dalam hal berdagang atau berbisnis, sudah sangat jelas etika berbisnis yg baik dan benar dicontohkan oleh Rasulullah, maka dari itu yuk ikuti jejak Rasulullah SAW.
Karena sejatinya masing–masing kita adalah seorang pebisnis. Apapun profesi kita, milikilah jiwa entrepreunership. Orang yang berjiwa entrepreunership cenderung lebih kreatif, inovatif, pantang menyerah, pantang mengeluh dan selalu bersemangat. []
OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.