Oleh: JB. Mulyadi
DI saat saya ingin terkenal dengan tulisan se-dunia maya, ternyata masih banyak tulisan orang lain yang lebih bagus di luar sana.
Di saat saya ingin terkenal dengan ketampanan se-jagad raya, ternyata tak setampan nabi Yusuf yang membuat wanita terpana-pana.
Di saat saya ingin terkenal dengan harta, ternyata masih banyak orang lain yang lebih kaya seperti kisah Qarun ditenggelamkan Allah karena kesombongannya.
Di saat saya ingin terkenal dengan jabatan di kantor pemerintahan Indonesia, ternyata masih banyak jabatan orang lain yang lebih tinggi seperti kisah Fir’aun mengaku-ngaku sebagai Tuhan alam semesta.
Di saat saya ingin terkenal dengan gelar sarjana, ternyata masih banyak orang pintar seperti imam Hanafi dan imam Syafi’i tanpa embel-embel Prof., Dr., Lc., MA., justru lebih tinggi ketangkasan logika dan ketajaman penghafalannya.
Di saat saya ingin terkenal dan mengejar perihal dunia; sehingga kemungkinan saja dikenal oleh penduduk luar angkasa. Justru malah sebaliknya, siapa diriku atas segala kekuranganku yang tak berdaya apa-apa.
كم منّا مشهور في الأرض و لم يكن معروفا في السّماء؟
“Berapa banyak di antara kita yang terkenal di hamparan bumi, namun tidak dikenal oleh penduduk langit?”
Uwais Al-Qarni adalah salah satu penduduk langit itu. Kisah patuh ia kepada ibunya yang sudah tua renta menjadi mengharu biru setelah ditinggal pergi oleh sang ayah.
Uwais Al-Qarni tetap tegar menjalani hidup dunia walaupun berbagai macam cacian, rintangan dan segala kebutuhan hidup yang semakin pelik, tak menyurutkan langkahnya demi si ibu tercinta dan kekerinduannya ingin berjumpa dengan nabi Muhammad SAW.
Hingga Rasulullah berpesan kepada Sayyidina Ali ra. dan Sayyidina ‘Umar ra., “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi.”
Wahai, Saudara-Saudaraku …
Adakah di antara kalian yang ingin dikenal oleh penduduk langit? Maka mulai sekarang sanyangilah kedua orang tuamu, cintailah saudara-saudaramu, dan bershalawatlah kepada Rasulmu; Muhammad SAW, serta mohon ampunlah … Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word