BANYAK keuntungan yang bisa didapat dari silaturahim, selain dari sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Baik itu dengan saudara seagama maupun silaturahim dengan saudara sedarah daging (saudara kandung), misalnya dengan orang tua, paman, adik, kakak, tetangga, teman, dan semua orang yang kita kenal ataupun tidak.
Silaturahim merupakan salah satu yang mengajarkan kita untuk pandai berkomunikasi yang sampai kapanpun hal ini akan bermanfaat, ketika kita berada di lingkungan baru ataupun lingkungan sehari-hari. Silaturahim juga memiliki dua keuntungan yang pasti diinginkan setiap manusia, di antaranya:
BACA JUGA: Keburukan yang Didapat Jika Memutus Tali Silaturahim
Pertama, ia akan dimasukkan ke surga Adn. Allah SWT telah menjanjikan bagi hambanya yang menjaga silaturahim, akan dimasukkan ke dalam surga ‘Adn, sebagaimana firmanNya:
“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk (akan dimasukan dalam surga ‘Adn),” (QS Ar-Ra’d: 21).
Siapa yang tidak mau masuk surga? Semua orang pasti mau masuk surga kan? Sekalipun koruptor dan penjahat tentu ia juga mau masuk surga. Yuk, kita jalin persaudaraan!
Kedua, memperluas rezeki dan ditunda ajalnya Subhanallah, begitu besar keuntungan menjaga silaturahim ini, sehingga kita diberi keluasan dalam rezeki dan ditangguhkan kematian kita, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang ingin memperluas rezekinya dan ditunda ajalnya, maka hendaklah menyambung (persaudaraan) dengan saudaranya,” (HR Al-Bukhari).
BACA JUGA: Silaturahim, Haruskah Berwujud Kehadiran?
Maksud dari memperluas rezeki di sini ialah jika kita menyambung tali persaudaraan maka dengan sendirinya kita memiliki banyak orang yang kita kenal di mana saja. Sehingga, mempermudah kita ketika berpergian, pasti ada orang yang kita kenal.
Ketika kita singgah (mampir) kerumahnya untuk menyambung tali persaudaraan maka kita akan memperoleh makanan yang disuguhkan, dan bisa jadi kita akan mendapatkan buah tangan dari orang yang kita kunjungi. Nah itu dia, yang dimaksud dengan memperluas rezeki.
Tetapi, perlu diingat bahwa rezeki itu harus dicari dengan kerja keras, cara yang halal, dan tentu saja bertawakal kepada Allah SWT yang Maha pemberi rezeki. [].
Referensi: Membersihkan dan Menyembuhkan Berbagai Penyakit Qalbu/Prof. Drs. H. Sa’ad Abdul Wahid/Citra Media Agama/2006