PALESTINA—Paraguay dan Honduras dikabarkan telah menegaskan bahwa mereka bersedia untuk memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Al-Quds atau Yerusalem, mengikuti langkah Amerika Serikat (AS), PIC melaporkan pada Selasa (13/3/2018).
Sebuah radio militer Israel yang mengutip pernyataan seorang diplomat Israel mengungkapkan, Paraguay dan Honduras telah menginformasikan kepada Tel Aviv bahwa mereka pada prinsipnya siap memindahkan kedutaannya ke Al-Quds.
Namun kedua negara mensyaratkan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, agar mengunjungi kedua negara tersebut secara resmi, sebelum pengumuman resmi keputusanya dalam mengambil langkah serius ini.
Sebelumnya, Honduras lebih memilih menentang resolusi Majelis Umum PBB pada bulan Desember 2017 lalu, yang mengecam deklarasi Presiden AS Donald Trump yang mengakui al-Quds sebagai ibu kota Israel.
Paraguay memilih untuk menolak resolusi PBB tersebut, karena sebelumnya Washington mengancam akan memotong bantuan keuangan ke semua negara yang mendukung resolusi PBB.
Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nicky Halley, baru-baru ini mengunjungi Honduras dan memuji Presiden Juan Orlando Hernandez, karena mendukung keputusan Washington untuk memindahkan kedutaannya ke al-Quds.
Meskipun Netanyahu tidak mengunjungi Paraguay selama kunjungannya ke Amerika Latin pada bulan September lalu, Presiden Paraguay Horacio Cartes datang ke Buenos Aires untuk bertemu dengan Netanyahu.
Pekan lalu, laporan media mengatakan Presiden Ceko Milos Zyman ingin memindahkan kedutaan negaranya ke al-Quds, sementara kementerianlLuarnNegeri negara tersebut justru menentangnya.
Guatemala mengumumkan keputusan untuk memindahkan kedutaannya ke Al-Quds pada pertengahan bulan Mei, dua hari setelah peresmian Kedutaan Besar AS di Al-Quds pada tanggal 14 Mei 2018. []
SUMBER: PIC