KEDATANGAN hari kiamat merupakan suatu kepastian, bahkan mempercayainya merupakan salah satu dari rukun iman. Namun, tidak ada yang tahu kapan waktunya kiamat akan terjadi. Baik riwayat, nubuah akhir zaman maupun ilmu pengetahuan serta catatan sejarah hanya mengungkapkan beberapa tanda-tanpa yang diprediksi akan muncul sebelum kiamat benar-benar terjadi.
Salah satunya adalah Dukhan, yakni kemunculan asap atau kabut. Keterangan asap sebagai tanda kiamat, Allah sebutkan dalam al-Quran. Allah berfirman:
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ. يَغْشَى النَّاسَ هَذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ . رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman. (QS. ad-Dukhan: 10–12)
Juga disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ سِتًّا طُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا أَوِ الدُّخَانَ أَوِ الدَّجَّالَ أَوِ الدَّابَّةَ أَوْ خَاصَّةَ أَحَدِكُمْ أَوْ أَمْرَ الْعَامَّةِ
bersegeralah untuk melakukan amal soleh sebelum datang 6 hal: matahari terbit dari barat, munculnya dajjal, keluarnya Dabbah (hewan yang bisa bicara), kematian kalian, atau perkara genting yang meluas di masyarakat. (HR. Ahmad 8670, Muslim 7584, dan yang lainnya).
BACA JUGA: Keluarnya Asap Menjelang Kiamat
Menurut keteranga dalam riwayat dari Ibnu Mas’ud, Dukhan itu sifatnya menyeluruh, dialami semua manusia. Dan dalam hadis dinyatakan, bahwa Hudzaifah pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang Dukhan. Lalu beliau membaca surat ad-Dukhan di atas, kemudian beliau bersabda:
يملأ ما بين المشرق والمغرب، يمكث أربعين يومًا وليلة، أما المؤمن فيصيبه منه كهيئة الزكمة، وأما الكافر فيكون بمنزلة السكران
Dukhan itu memenuhi timur dan barat. Tinggal selama 40 hari. Untuk orang mukmin, mereka terkena paparan sehingga seperti orang pilek. Sementara orang kafir, seperti orang mabuk. (Tafsir at-Thabari, 25/68)
Adapun pendapat para ulama tentang dukhan itu berbeda-beda. Dikutip dari laman Konsultasi Syariah, berikut ini beberapa pendapat ulama dalam menjabarkan tentang dukhan yang disebutkan dalam ayat Alquran tersebut:
Dukhan sudah terjadi pada masa Nabi
Pendapat pertama menyebut, dukhan yang dimaksud adalah kondisi kelaparan yang dialami masyarakat Quraisy, karena kering yang berkepanjangan. Dan ini terjadi setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah. Saking keringnya tanah, hingga debu-debu sangat mudah beterbangan ketika ada angin. Dan orang arab menyebut debu beterbagan dengan Dukhan. Demikian keterangan Ibnu Qutaibah, seperti yang disebutkan Ibnu Ayura dalam tafsirnya. (at-Tahrir wa at-Tanwir, 25/315).
Diantara ulama yang menyatakan bahwa Dukhan adalah kekeringan yang menimpa orang quraisy adalah sahabat Ibnu Mas’ud dan diikuti beberapa ulama salaf.
Masruq, murid Ibn Mas’ud, pernah bercerita, ada seseorang yang bercerita di Kindah, bahwa akan datang Dukhan di hari kiamat, lalu menyambar telinga dan penglihatan orang munafik. Sementara orang mukmin seperti kena pilek. Mendengar ini, kami kaget. Lalu kami mendatangi Ibnu Mas’ud yang ketika itu sedang istirahat. Beliaupun marah dan mengatakan,
“Siapa yang punya ilmu, silahkan bicara. Siapa yang tidak punya ilmu, ucapkan Allahu a’lam.”
Lalu Ibnu Mas’ud menceritakan makna Dukhan:
إِنَّ قُرَيْشًا أَبْطَئُوا عَنِ الإِسْلاَمِ فَدَعَا عَلَيْهِمِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَيْهِمْ بِسَبْعٍ كَسَبْعِ يُوسُفَ ، فَأَخَذَتْهُمْ سَنَةٌ حَتَّى هَلَكُوا فِيهَا ، وَأَكَلُوا الْمَيْتَةَ وَالْعِظَامَ وَيَرَى الرَّجُلُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ كَهَيْئَةِ الدُّخَانِ
“Ketika orang kafir quraisy tidak mau masuk islam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan keburukan untuk mereka. Beliau berdoa, “Ya Allah, timpakanlah kekeringan kepada mereka, seperti kekeringan di zaman Yusuf.” Lalu mereka mengalami kekeringan, sampai banyak yang meninggal, lalu mereka makan bangkai, tulang. Sementara orang melihat di antara langit dan bumi (udara) seperti asap.” (HR. Ahmad 4186 dan Bukhari 4774)
Ibnu Mas’ud juga pernah mengatakan:
خَمْسٌ قَدْ مَضَيْنَ اللِّزَامُ وَالرُّومُ وَالْبَطْشَةُ وَالْقَمَرُ وَالدُّخَانُ
“Ada 5 tanda kiamat yang sudah terjadi: peristiwa al-Lizam, peristiwa perang romawi, al-Bathsyah, terbelahnya bulan, dan Dukhan.” (HR. Bukhari 4825).
al-Lizam adalah semua hukuman yang Allah timpakan bagi orang kafir; al-Bathsyah adalah kekalahan orang kafir di perang Badar. Pendapat ini dinilai kuat oleh Ibnu Asyura. Dalam tafsirnya, beliau mengatakan:
والأصح أن هذا الدخان عُني به ما أصاب المشركين من سِنِي القحط بمكة بعد هجرة النبي صلى الله عليه وسلم إلى المدينة
Pendapat yang benar, Dukhan yang dimaksud adalah musim kering yang dialami kaum musyrikin di Mekah, setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah. (at-Tahrir wa at-Tanwir, 25/315).
Dukhan hanya muncul di akhir zaman
Menurut pendapat kedua, dukhan hanya akan muncul di akhir zaman dan dapat dilihat oleh semua manusia. Ini pendapat Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, dan diikuti mayoritas ulama, termasuk yang dinilai kuat oleh Ibnu Katsir.
Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menyebutkan beberapa riwayat keterangan sahabat. Diantaranya:
Ali bin Abi Thalib mengatakan,
لم تمض آية الدخان بعد، يأخذ المؤمن كهيئة الزكام، وتنفخ الكافر حتى ينفذ
“Dukhan belum terjadi, orang mukmin akan menjadi seperti orang pilek. Lalu asap ini menghembus orang kafir, sampai binasa.” (Tafsir Ibn Katsir, 7/249)
Demikian pula keterangan Ibnu Umar yang mengatakan:
يخرج الدخان، فيأخذ المؤمن كهيئة الزكمة، ويدخل في مسامع الكافر والمنافق، حتى يكون كالرأس الحنيذ
“Akan keluar Dukhan, lalu orang mukmin terkena imbasnya, hingga seperti orang pilek. Lalu asap ini masuk ke telinga orang kafir dan munafik, sehingga kepala mereka seperti kepala hewan panggang.” (Tafsir at-Thabari, 22/17).
BACA JUGA: Dukhan, Ditakuti Dajjal, Kenapa?
Setelah Ibnu Katsir menyebutkan riwayat yang mendukung tentang keberadaan Dukhan di masa mendatang, lalu beliau mengatakan:
وهكذا قول من وافقه من الصحابة والتابعين أجمعين، مع الأحاديث المرفوعة من الصحاح والحسان وغيرهما، التي أوردناها مما فيه مقنع ودلالة ظاهرة على أن الدخان من الآيات المنتظرة، مع أنه ظاهر القرآن
“Demikian pendapat masalah dukhan, dari kalangan sahabat, dan tabiin, disertai hadis marfu’, yang shahih, hasan, maupun yang lainnya, yang kami sebutkan, merupakan dalil yang jelas bahwa Dukhan termasuk tanda kiamat yang masih ditunggu (belum datang), disamping itu sesuai dengan makna teks al-Quran.” (Tafsir Ibn Katsir, 7/249)
Lalu Ibnu Katsir mengomentari pendapat pertama, yang disampaikan Ibnu Mas’ud, bahwa Dukhan yang beliau ceritakan hanya dilihat orang musyrikin saja, dan itu hakekatnya hanyalah khayalan mereka karena kondisi cuaca panas yang sangat parah, yang mereka alami.
Dukhan itu ada 2
Pendapat ketiga mengatakan bahwa dukhan itu ada 2. Ini merupakan gabungan dari pendapat pertama dan pendapat kedua.
Menurut pendapat ini, ada dukhan yang telah terjadi, seperti yang diceritakan Ibnu Mas’ud, dan ada pula yang belum terjadi. Pendapat ketiga ini dipilih an-Nawawi dan dinyatakan al-Qurthubi.
Al-Qurthubi mengatakan:
قال مجاهد : كان ابن مسعود يقول: هما دخانان قد مضى أحدهما ، والذي بقي يملأ ما بين السماء والأرض، ولا يجد المؤمن منه إلا كالزكمة، وأما الكافر فتثقب مسامعه
Mujahid mengatakan, bahwa Ibnu Mas’ud berpendapat, ada dua Dukhan. Salah satu telah terjadi. Sementara yang satunnya, akan memenuhi langit dan bumi. Setiap mukmin mengalami pilek. Sementara orang kafir, telinganya dilubangi. (at-Tadzkirah, hlm. 738)
Nah, demikian lah penjelasan singkat tentang ad-dukhan menurut keterangan para ulama. []
SUMBER: KONSULTASI SYARIAH