1 Syawal diperingati sebagai momen besar Hari Raya Idul Fitri. Hari kemenangan umat Muslim di seluruh dunia karena berhasil menjalankan ibadab puasa di bulan Ramadhan selama sebulan penuh. Syawal juga menjadi bulan pembuktian hasil ‘penggodokan’ di bulan Ramadhan, jadi ibadah sudah seharusnya terus berkelanjutan dan ditingkatkan pada bulan syawal.
Keistimewaan bulan Syawal dapat kita dapatkan dengan melakukan beberapa ibadah sunnah, bukan hanya puasa 6 hari saja yang telah dikenal mayoritas umat Muslim.
BACA JUGA: Tiga Faedah Puasa Syawal
Berikut amalan-amalan sunah yang akan membuat Syawal menjadi bulan istimewa:
1 Puasa enam hari
Setelah menjalani puasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan, puasa enam hari di bulan syawal menjadi pelengkap atau penyempurna amalan pada bulan Ramadhan. Bahkan pahala puasa enam di bulan Syawal hari seusai puasa Ramadhan sama dengan puasa satu tahun penuh.
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Nabi SAW bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).
Untuk pelaksanaan puasa sunah Syawal sebaiknya dilakukan di awal bulan Syawal. Namun tidak di awal Syawal pun tak mengapa.
Imam Nawawi ra berkata, “Menurut ulama Syafi’iyah, puasa enam hari di bulan Syawal disunnahkan berdasarkan hadits di atas. Disunnahkan melakukannya secara berturut-turut di awal Syawal. Jika tidak berturut-turut atau tidak dilakukan di awal Syawal, maka itu boleh. Seperti itu sudah dinamakan melakukan puasa Syawal sesuai yang dianjurkan dalam hadits. Sunnah ini tidak diperselisihkan di antara ulama Syafi’iyah, begitu pula hal ini menjadi pendapat Imam Ahmad dan Daud.” (Al Majmu’, 6: 276).
2 Melakukan i’tikaf
Melakukan i’tikaf atau berdiam diri di dalam masjid merupakan salah satu amalan yang sangat istimewa di bulan syawal.
Maksud berdiam diri ini tentunya bukan hanya berdiam diri saja di dalam masjid tanpa melakukan apa-apa. Berbagai amalan dan ibadah dapat dilakukan selama melaksanakan I’tikaf.
I’tikaf merupakan cara seorang hamba lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berzikir, melaksanakan shalat lima waktu dan shalat sunah, serta membaca Al-Quran. Biasanya I’tikaf bisa dilaksanakan pada 1 minggu terakhir di bulan Ramadhan.
Pelaksanaan I’tikaf banyak yang dilakukan saat malam hari saja, namun ada juga yang benar-benar melaksanakannya seharian penuh tanpa keluar dari masjid, kecuali untuk makan.
Selain itu, i’tikaf ternyata juga bisa dilakukan di bulan syawal apabila di bulan Ramadan Anda tidak sempat melaksanakannya.
Jadi keistimewaan bulan syawal ini juga dapat sebagai waktu untuk mengganti ibadah I’tikaf yang terlewat atau tidak sempat dilaksanakan saat bulan Ramadan.
Bulan syawal hadir sebagai penyempurna dan penambal amalan-amalan yang tidak dapat dilaksanakan saat bulan Ramadhan.
3 Bersilaturahmi
Amalan bulan syawal yang baik dilakukan selanjutnya adalah bersilaturahmi. Bersilaturahmi merupakan salah satu ibadah yang tidak asing lagi di bulan syawal.
Salah satu keistimewaan bulan syawal ini biasanya dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti mudik ke kampung halaman dan saling bermaafan dengan keluarga, tetangga, dan teman-teman.
Jadi tidak heran apabila pada bulan syawal begitu istimewa dengan menjadi salah satu bulan di mana kebanyakan umat muslim bersilaturahmi.
BACA JUGA: Begini Cara Para Salaf Sembunyikan Amalan Sunnahnya, termasuk Puasa Syawal
4 Menikah
Syawal merupakan bulan istimewa karena hari pertamanya (1 Syawal) merupakan hari raya umat Islam (Idul Fitri). Selain itu, Syawal juga istimewa karena terdapat perintah puasa enam hari di dalamnya yang mengandung keutamaan yang besar.
Disamping dua hal yang disebutkan di atas, Syawal juga istimewa karena identik dengan tradisi menikah. Menikah di bulan Syawal ternyata bukan hanya sekedar tradisi, tapi memang ada tuntunannya dalam Islam.
‘Aisyah ra istri Nabi SAW menceritakan, “Rasulullah SAW menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula. Maka isteri-isteri Rasulullah SAW yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (Perawi) berkata, “Aisyah ra dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal” (HR. Muslim).
Selain, anjuran menikah, dalil di atas sekaligus menepis anggapan bahwa menikah di bulan Syawwal adalah kesialan dan tidak membawa berkah. Anggapan tersebut merupakan keyakinan bangsa Arab Jahiliyah pada saat itu. []